Cianjurekspres.net – Ambruknya dua jembatan yang menuju Desa Neglasari dan Gelarpawitan, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, mengakibatkan warga setempat harus menggunakan ban untuk menyebrangi sungai.
Kondisi ini pun menyita perhatian Anggota DPRD Kabupaten Cianjur dari Fraksi Partai Gerindra, Diki Ismail. Dirinya dengan tegas, meminta Pemerintah Kabupaten Cianjur serius menangani hal tersebut.
Diki menjelaskan, jembatan penghubung antara Desa Cibuluh dengan Gelarpawitan yang ambruk beberapa waktu lalu akibat terjangan banjir bukan jembatan utama melainkan sementara.
Baca Juga:Khawatir Makanan Rusak Saat Mati Listrik? Ini SolusinyaLuncurkan Localoka, BRI hadirkan Fresh Market UMKM
“Itu sebetulnya sudah jembatan sementara yang terkena banjir, artinya hampir setahun jembatan itu dibiarkan oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur,” katanya, Kamis (30/12/2021).
Sedangkan untuk jembatan gantung yang menghubungkan Neglasari dan Gelarpawitan, jelas Diki, memang baru ambruk akibat banjir. Tetapi untuk jembatan utama sampai masyarakat menyebrang menggunakan ban itu sangat miris.
“Saya berharap Pemerintah Kabupaten Cianjur serius dalam arti tidak hanya survei, tapi betul-betul dianggarkan. Apalagi ini menyangkut akses ekonomi warga masyarakat Gelarpawitan khususnya dan umumnya Kecamatan Cidaun,” katanya
Diki mengaku sudah menghubungi Dinas PUPR Kabupaten Cianjur dan menjawab akan mengusahakan.
“Kalau tidak ada di Kabupaten Cianjur anggarannya itu sangat disayangkan, karena ini urgent. Ada anggaran yang kita bisa pakai ketika ada hal-hal yang urgent,” ucapnya.
“Saya berharap apa yang terjadi hari ini, khususnya pak bupati ataupun Pemerintah Kabupaten Cianjur serius menanggapi, menangani kaitan dengan jembatan yang ada di desa perbatasan Cibuluh dan Gelarpawitan. Kalau tidak mampu jangan PHP dengan warga masyarakat kami di selatan,” tandasnya.(hyt)