Cianjurekspres.net – Bupati Cianjur, Herman Suherman, meminta Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan Dan Hortikultura segera menangani permasalahan petani di Kampung Citawon, Desa Girimukti, Kecamatan Campaka yang membuang hasil panen tomat yang tidak laku akibatnya anjloknya harga di pasaran.
Menurut Herman, instansi terkait dalam hal ini Dinas Pertanian harus segera mencari solusi untuk menyelamatkan petani tomat baik dengan cara dibeli oleh ASN maupun oleh Pemda.
“Untuk tomat karena harganya anjlok, saya sudah perintahkan Dinas Pertanian untuk segera mengambil langkah. Apakah nanti kita beli, seperti kemarin kita libatkan semua ASN untuk beli supaya tidak mubazir seperti itu,” ujar Herman di Pendopo Bupati Cianjur, Kamis (9/12).
Baca Juga:Bupati Cianjur Segera Terbitkan Perbup Moratorium MinimarketKonsisten Terapkan Good Corporate Governance, BRI Sabet Penghargaan Most Trusted Company 2021
Selain Bupati, hal tersebut juga menyita perhatian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Cianjur Sugih Mukti. Komisasi Utama BUMD PT Cianjur Sugih Mukti, Fajar Arif Budiman, mengatakan, pihaknya sedang berusaha semaksimal mungkin untuk dapat turut serta melakukan stabilisasi harga terutama pada komoditas pertanian pangan.
“Hanya saja perusahaan milik daerah yang belum lama berdiri ini masih membutuhkan waktu untuk menyiapkan infrastruktur tata niaga agar dapat mengantisipasi hal seperti ini (anjloknya harga komoditas),”kata Fajar dalam keterangan tertulisnya, Kamis, (9/12).
“Kami berfokus agar dapat melakukan upaya yang bersifat preventif. Mencegah dari penurunan harga yang ekstrem akibat melimpahnya stok,” sambung Fajar.
Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan ton tomat hasil panen di Kampung Citawon, Desa Girimukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur dibuang petani. Hal tersebut dilakukan buntut anjloknya harga jual yang terus menurun.
Informasi yang dihimpun dari petani, harga jual tomat anjlok hingga mencapai 80 persen. Karena kesal, mereka akhirnya membuang hasil panen tomat sebanyak kurang lebih 20 ton.
Salah seorang petani tomat asal Kampung Citawon, Uu (60), mengatakan, sebelumnya harga tomat mencapai Rp5 sampai Rp6 ribu per kilogram. Namun saat ini harganya anjlok mencapai Rp1.500 per kilogram.