Istilah marhaen sendiri melahirkan gagasan bahwa tidak boleh bagi para pengambil keputusan untuk tidur nyenyak selama masih banyak rakyat yang berada di garis kemiskinan. Istilah ini terus diperjuangkan Bung Karno hingga ke akar rumput masyarakat Indonesia.
“Maka lahirlah istilah Marhaen yang dijadikan Bung Karno sebagai istilah untuk rakyat Indonesia yang berada di akar rumput yang harus diperjuangkan nasibnya seperti mars yang isinya melawan kemiskinan,” kata Ridwan Kamil.
Kota Bandung juga menjadi tuan rumah penyelenggadaan Konferensi Asia Afrika yang bertempat di Gedung Merdeka. Lewat gagasan ini, banyak negara di kawasan Asia-Afrika yang terinspirasi untuk bebas dari penjajahan.
Baca Juga:Erick Thohir: BUMN Segera Bergerak Cepat Bantu Korban Erupsi Gunung SemeruKonferensi Usai, Ahmad Fikri Terpilih Jadi Ketua PWI Cianjur 2021-2024
“Saya pada saat Konferensi Asia Afrika (KAA) bertemu dengan delegasi Aljazair. Dia bercerita yang intinya dia harus berterima kasih ke Kota Bandung dan Indonesia (untuk penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika),” kata Ridwan Kamil.
Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Ahmad Basarah berharap para alumni GMNI senantiasa membawa nilai-nilai nasionalisme. Menurut Basarah, berbagai profesi ditekuni oleh segenap alumni GMNI.
“Alumni GMNI menghadirkan sarjana-sarjana dari berbagai disiplin ilmu dan perguruan tinggi, banyak yang mengabdi di jalan politik menjadi anggota DPRD provinsi, kabupaten/kota, dan DPR RI, menjadi birokrat, jaksa, hakim, bahkan pernah menjadi presiden,” kata Basarah.
Basarah menyampaikan itu usai acara Welcoming Dinner menjelang Kongres IV PA GMNI yang akan diselenggarakan pada 6-8 Desember di Bandung. Gubernur Jabar Ridwan Kamil menjamu makan malam para perwakilan peserta kongres.
“Kami telah memutuskan untuk menyelenggarakan dan melaksanakan Kongres IV PA GMNI di Kota Bandung. Kami sengaja memilih Kota Bandung sebagai tempat kongres, bukan hanya karena gubernurnya seorang nasionalis dan sangat mengagumi pemikiran-pemikiran Bung Karno,” ujar Basarah.
“Namun, di Kota Bandung inilah, Bung Karno menggali ide-ide nasionalisme dan marhaenisme. Banyak sekali yang diberikan Bung Karno, bukan hanya untuk Indonesia, tetapi juga dunia,” tutur wakil ketua MPR ini.