Cianjurekspres.net — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai investasi dalam dunia pendidikan penting guna melahirkan orang-orang berkompeten. Program Jabar Future Leader Scholarship (JFLS) diharapkan mampu menopang Indonesia menjadi negara adidaya pada 2045.
Program JFLS diperuntukkan bagi masyarakat yang berdomisili di Jabar dan berkuliah di perguruan tinggi yang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jabar. Pemberian beasiswa ini bertujuan untuk menyiapkan generasi muda Jabar sebagai calon pemimpin di masa depan yang memiliki jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan.
“Masa depan negara maju ukurannya ada tiga yaitu SDM, ekonomi dan infrastruktur. Kalau Jabar ingin naik kelas, indeks SDM harus tinggi. Salah satunya meningkatkan indeks sarjana, kami punya prorgam beasiswa tidak hanya yang bersekolah di Jabar tapi di seluruh dunia” ujar Ridwan Kamil usai talkshow dalam acara Fisipol Leadership Forum : Road to 2024 Seri #1 di Auditorium, Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Kamis (2/12/2021).
Baca Juga:Kinerja Solid, BRI Raih Dua Penghargaan Bisnis Indonesia Top BUMN AwardLaka di Gekbrong, Seorang Pemotor Tewas Terlindas Truk
“Nah salah satunya ada yang di UGM ini, sehingga suatu hari kami bisa memanen orang-orang hebat ini agar kembali ke daerah untuk membangun, jadi saya investasi pendidikan di situ,” sambungnya.
Usai acara tersebut, Ridwan Kamil bertemu langsung dengan dua penerima JLFS yang berasal dari Jabar, yakni Filda Mega Ayunda 18 tahun berasal dari Kabupaten Bekasi lulusan SMAN 1 Tambun Selatan, yang berkuliah di UGM menempuh jurusan biologi. Lalu, Miracle Harry Sebastian 18 tahun asal Kota Bandung lulusan SMAN 3 Kota Bandung, menempuh kuliah Ilmu Aktuaria asuransi keuangan.
Filda menyampaikan bahwa ia mengetahui program JFLS dari media sosial. Ia menyebutkan cita-citanya dihadapan gubernur untuk menjadi seorang peneliti. “Ingin jadi peneliti. Dapat beasiswa nilainya 50 juta alhamdulillah,” ujarnya.
Sedangkan Miracle, menuturkan berkat adanya JFLS dirinya bisa fokus berkuliah dengan tidak memikirkan biaya selama menempuh pendidikan. “Mirip sama Bandung, cita-cita jadi konsultan aktuaris menaklukkan dunia dengan ilmu,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Supandi mengungkapkan, bahwa program JFLS ini sudah bekerja sama dengan ratusan perguruan tinggi.
“Dua orang ini kuliah di UGM dengan beasiswa, mereka sudah menempuh seleksi dari 33 ribu pendaftar semuanya sampai terakhir ada 1.253 yang mendapatkan beasiswa dan khusus yang di UGM ada delapan orang yang mendapatkan, mereka yang terpilih warga Jabar dan masing-masing beasiswanya per satu orang adalah S1 penuh sebesar 50 juta rupiah,” imbuh Dedi. (*/nik)