PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Cianjur mendaftarkan 199 ribu jiwa untuk menjadi peserta Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cianjur, Asep Suparman mengatakan, pendaftaran ratusan ribu warga untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan tersebut sebagai upaya membantu meringankan beban masyarakat miskin.
“Saat ini kami sudah mendata sebanyak 199 ribu jiwa yang akan di daftarkan ke BPJS Kesehatan. Ini diluar data non Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk kalangan masyarakat umumm,”kata Asep Suparman, Kamis (11/11).
Baca Juga:Efek Pandemi, Kasus Gizi Buruk Cenderung MeningkatMeski Jumlah Penderitanya Turun, Cianjur Masih Jadi Lokus Stunting Nasional
Asep mengatakan, pendanaan peserta BPJS Kesehatan ini ditanggung oleh pemerintah daerah, provinsi, dan pusat. “Kami akan mengajukan anggarannya ke pusat, mudah-mudahan terkabulkan,” kata Asep.
Diakui Asep, selama dalam proses pendataan masih ada persoalan diantaranya tu,pang tindih data. “Jadi, setelah cek dan ricek ada data orang yang sudah meninggal namun masih ada. Sehingga perlu ada perbaikan lagi,” katanya.
Asep berharap, dari total 199 ribu jiwa ini nantinya akan dijadikan data penerima bantuan untuk BPJS Kesehatan.
“Sejatinya, semua yang masuk dalam data ini diharapkan mendapatkan bantuan, namun karena terbentur dengan keterbatasan sehingga dilakukan secara bertahap,” jelasnya.
Asep mengatakan, banyak aturan saat ini yang berubah. Salah satunya jaminan persalinan (Jampersal) yang tadinya ada, namun kini sudah dihilangkan atau di ganti dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Pada dasarnya, jika ada masyarakat yang tidak mampu ingin berobat ke rumah sakit, tetap akan dibantu,” pungkasnya.(yis/hyt/sri)