SEBANYAK 40 warga di Kampung Cisarua, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur mengalami gejala sakit yang mirip dengan chikungunya. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur tengah melakukan penyelidikan terkait penyakit yang mirip dengan chikungunya itu.
Penyakit tersebut telah mewabah selama satu minggu lamanya menimpa dewasa, anak-anak, bahkan balita. Saat ini telah dilakukan upaya melakukan Fooging (penyemprotan) dari puskesmas setempat.
RT setempat Eka mengatakan, 40 warga teridentifikasi mengalami sakit mirip gejala chikungunya.
Baca Juga:Warga Cicalengka Ditemukan Meninggal Dalam Mobil di NaringgulPemkab Cianjur Dinilai Kurang Peduli Sejarah
“Sudah terjadi seminggu, yang laporan baru 2 keluarga, masing-masing satu keluarga 3 orang terkena,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (9/11).
Eka menjelaskan, beberapa warga telah dinyatakan sembuh dengan melakukan perawatan di rumah, puskesmas dan rumah sakit.
“Ada juga satu warga yang secara mandiri di rawat di rumah sakit. Kebanyakan masyarakat takut lapor,”paparnya.
Sementara itu, salah satu warga yang terkena gejala penyakit mirip chikungunya Asep Mulyana (37) mengatakan, dirinya telah merasakan sakit selama satu minggu.
“Badan menggigil, panas, bintik-bintik dan nyeri sendi, bahkan tidak bisa bangun sama sekali,”ungkapnya.
Namun asep kini berangsur-angsur pulih dan sedikit dapat kembali menjalankan aktivitas. “Sudah agak mendingan, hanya saja masih terasa nyeri sendi kayak rematik,”terangnya.
Kepala Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur Hendi Saepul Maladi mengaku bahwa pihaknya belum mendapat laporan dari RT atau warga.
Baca Juga:Pemkab Cianjur Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana HidrometeorologiSMAN 1 Cianjur Menjadi Salah Satu dari 100 SMA/SMK yang Lulus UTBK Terbanyak
“Chikungunya saya belum tahu, karena belum ada laporan. Makannya saya belum tahu benar atau tidaknya, tapi memang katanya ada yang sakit,” kata dia.
Dia juga megaku belum mengecek ke lapangan secara langsung, karena saat ini masih sibuk pelaksanaan vaksin Covid-19.
“Tapi kalau komunikasi sama RT sudah. Dari nakesnya belum tahu itu chikungunya atau bukan,” ungkap dia.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur dr Irvan Nur Fauzi,
melakukan penyelidikan terkait penyakit yang mewabah
“Kami minta informasinya sampai ke puskesmas, nanti kita akan melakukan penyelidikan epidemologi dulu,” katanya
Irvan menyebut, gejala yang dialami warga disebabkan oleh nyamuk yang bersarang di tempat-tempat genangan air.
“Kemungkinan jika banyak yang terkena maka vektor (penyebabnya) nyamuk ada di situ. Nanti kami tindaklanjuti sesuai keadaan setempat,” pungkasnya. (dik/sri)