Monumen Perjuangan Pandemi Covid-19 Jawa Barat untuk Dedikasi dan Perenungan

Boy Iman Nugraha
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Jabar, Boy Iman Nugraha saat site visit Monumen Perjuangan Pandemi COVID-19 Jawa Barat di depan Gasibu, Kota Bandung, Jumat (5/11/2021). (Foto: Fajar/Humas Jabar)
0 Komentar

“Namun karena terjadi pandemi yang dimulai sejak Maret tahun 2020 itu kita mengalami refocusing, mengalami rasionalisasi anggaran dan baru bisa menyelesaikan Welcome Plaza ini,” kata Boy melanjutkan.

Boy mengatakan, Welcome Plaza ini semula dijadikan gerbang pandang yang menghubungkan Gedung Sate – Monju dan Gunung Tangkubanparahu. Ibarat membingkai, pola dari utara maka akan terlihat Kawasan Gasibu dan Gedung Sate, sedangkan jika membingkai dari selatan akan terlihat Kawasan Monju dan Gunung Tangkubanparahu.

Awalnya Pemda Provinsi Jabar hanya akan membangun Welcome Plaza di kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Tapi di tengah perjalanan, kata Boy, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengusulkan ide membangun monumen untuk menghormati para nakes yang berjuang di garda terdepan.

Baca Juga:Tungku Lupa Dimatikan, Rumah Ludes TerbakarTanaman Kol Jumbo Sita Perhatian Warga

“Ada pemikiran dari Pemerintah Provinsi untuk menambahkan nilai terhadap ornamen arsitektural yang ada di gerbang Welcome Plaza ini,” tutur Boy.

Boy menyebutkan ada 291 nama yang akan tercatat di Monumen Perjuangan Pandemi Covid-19 Jabar, 44 nakes di antaranya berstatus sebagai aparatur sipil negara. Monumen diperuntukkan sebagai pengingat untuk semua bahwa menangani pandemi tidak mudah dan butuh pengorbanan termasuk jiwa.

“Jadi ada dua esensi. Satu sebagai penghargaan terhadap dedikasi, yang kedua adalah sebagai tempat perenungan bagi kita bahwa Covid 19 harus dihadapi bersama oleh kita semua dengan menjaga protokol kesehatan, menjaga diri kita, menjaga keluarga kita, menjaga lingkungan kita untuk tetap sehat,”tutur dia.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Dedi Taufik pada kesempatan yang sama optimistis Presiden Joko Widodo akan hadir langsung meresmikan Monumen Perjuangan Pandemi Covid-19 Jawa Barat pada 10 November mendatang.

“Jadi mulai penyambutan Presiden dikemas dalam sebuah kesenian, dan kemudian juga nanti diakhiri dengan pembacaan puisi melibatkan para budayawan. Selain itu ada teman-teman seniman lain yang mengisi,” ucap dia.

Meski demikian, Dedi juga tetap menyiapkan rancangan jika Presiden hadir secara daring. “Kami juga siapkan secara hybrid: offline dan online. Nanti kita lakukan apabila Bapak Presiden tidak bisa hadir,” ujarnya.(*/nik)

0 Komentar