KETERISIAN tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) isolasi dan ICU di rumah sakit rujukan Covid di Kabupaten Cianjur akhirnya kosong pasien Covid-19. Bahkan kasus aktif saat ini hanya berjumlah 21 orang, dengan seluruhnya menjalani isolasi secara mandiri.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, Pemkab Cianjur menyiapkan sekitar 318 tempat tidur di tiga rumah sakit untuk isolasi pasien Covid-19. Namun sejak sebulan terakhir, angka keterisian kamari isolasi menurun hingga akhirnya pada hari ini tidak ada tempat tidur yang terisi.
“Di RSUD Sayang kita siapkan 225 tempat tidur, di RS Cimacan ada sekitar 63 tempat tidur, dan di RS Pagelaran ada 30 tempat tidur. Kabar baiknya per hari ini (kemarin-red), seluruhnya kosong. Jadi BOR isolasi Covid di di tiga rumah sakit di Cianjur nol persen,” ujar Herman, Rabu (3/11).
Baca Juga:Ridwan Kamil Dipuji Pengusaha Uni Emirat ArabEkosistem Ultra Mikro Akselerasi Inklusi Keuangan, Per Hari rata-rata 50 Orang Buka Tabungan Emas di Kantor BRI
Menurutnya, angka kasus aktif Covod-19 di Cianjur juga terus menurun. Tercatat dari total 10.872 kasus, sebanyak 10.650 orang sudah sembuh, 201 pasien COVID-19 meninggal, dan yang masih proses isolasi sebanyak 21 orang.
“Sekarang hanya ada 21 kasus aktif, itupun menjalani isolasi mandiri di rumah. Kemungkinan dalam waktu dekat sudah selesai isolasi, sehingga bukan hanya BOR tapi kasus aktif pun bisa nol persen,” tuturnya.
Namun Herman menegaskan, kepada masyarakat untuk tidak bereuforia dengan kekosongan BOR dan turunnya kasus Covid-19. “Jangan sampai kabar baik ini berujung petaka lagi, Covid-19 masih ada dan bisa menyebar kapan saja. tetap gunakan masker dan jalankan protokol kesehatan,” tuturnya.
Herman menambahkan saat ini pihaknya masih menggenjot vaksinasi untuk mengejar capaian. Berdasarkan data dari vaksin.kemkes.go.id, tercatat capaian vaksin Cianjur sudah mencapai 43,46 persen dari total target 1,9 juta jiwa.
“Kita genjot vaksinasi, agar herd immunity segera terbentuk dan level PPKM juga bisa turun. Sehingga aktivitas masyarakat bisa longgar dan perekonomian kembali normal,” pungkasnya. (mg1/sri)