DEWAN Pimpinan Daerah (DPD) Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Nusantara (YLPKN) Jawa Barat mendapati masih banyak Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) belum mendapatkan saldo di rekeningnya.
“Dari hasil monitoring rutin, kami dari YLPKN masih menemukan adanya KPM BPNT yang belum menerima saldo atau masih kosong,” kata Ketua DPD YLPKN Jabar Hendra Malik, Kamis (28/10).
Hendra mengatakan, menanggapi hal tersebut alangkah baiknya pemerintah dalam hal ini Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cianjur untuk lebih jeli lagi dalam pembenahan data.
Baca Juga:TUKANG NGUSEUP MAH TEU KACI BORANGANPohon Raksasa Tumbang, Hancurkan Rumah dan Musala
“Saya rasa, ke depan kami dari YLPKN akan difokuskan lagi masalah data terlebih masih banyak KPM yang saldonya nol,” ujarnya.
Berdasarkan hasil pantauannya, ada KPM yang terpaksa harus bolak balik ke agen e-warong untuk mengecek saldo bantuan program BPNT.
“Ada beberapa KPM yang saya lihat mondar-mandir hanya ingin memastikan saldonya. Ternyata setelah di ceknya masih kosong, kan kasihan,” jelasnya.
Selain harus mondar-mandir, lanjut Hendra, KPM tersebut harus mengeluarkan ongkos untuk ojeg karena lokasi agen e-warong cukup jauh.
“Bisa dibayangkan, KPM BPNT ini mendapatkan bantuan sebesar Rp200 ribu, belum lagi harus membayar ongkos ojeknya bulak-balik sebesar Rp60 ribu,” paparnya.
Diakui Malik, untuk pendistribusian pada program BPNT saat ini mulai berangsur membaik sistemnya. Seperti di beberapa agen e-warong terlihat sudah tidak lagi membagikan sembako dengan cara di paket kan melainkan secara manual dan sesuai keinginan KPM.
“Tentunya ini bisa dipertahankan, agar tak lagi ada penyaluran BPNT ini dipaketkan,” tandasnya.(yis/sri)