Ekspor dan Investasi Unggul, Jabar Masih Punya Banyak Tantangan

Ekspor dan Investasi Unggul, Jabar Masih Punya Banyak Tantangan
ilustrasi
0 Komentar

Ia menyebutkan, PMDN satu semester ke belakang lebih banyak mengakir ke sektor perumahan kawasan industri dan perkantoran, konstruksi industri kertas dan percetakan, industri kimia farmasi dan industri karet dan plastik. Untuk PMA terbesar adalah kendaraan bermotor dan alat transportasi, gudang komunikasi, industri makanan, dan elektrik.

Menurut Noneng, terdapat tiga kunci yang membuat Jabar dapat menarik investor yaitu karena kesiapan infrastruktur, SDM produktif, dan kualitas pelayanan baik. Sejumlah inovasi pun telah dibuat untuk membuat Jabar semakin menarik untuk berinvestasi, seperti Ekosistem Investasi yang baru diluncurkan belum lama ini. Dalam Ekosistem Investasi semua takaholders ekonomi terlibat sehingga peluang ekonominya besar.

Dikatakan Noneng, ada beberapa hal yang mereka lakukan terkait pengelolaan investasi Jabar. Pertama, investasi dilaksanakan berdasarkan seluruh nilai yang diamanatkan yaitu profesional, integritas, dan melayani.

Baca Juga:Jusuf Kalla Lantik Atalia Praratya Jadi Dewan Kehormatan PMI Jawa BaratiBBIZ BRI, Internet Banking Bisnis Mudahkan Pengelolaan Keuangan Mitra Merchant

“Sampai saat ini realisasi investasi kita tertinggi di Indonesia. Ini cara kami untuk meningkatkan kepercayaan investor, bahwa modal investasinya dikelola dengan baik,”katanya.

Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Padjadjaran Ina Primiana menyatakan realisasi investasi Jabar selalu peringkat pertama nasional berturut-turut sejak triwulan IV/ 2020 hingga triwulan II/2021.

Menurutnya ada beberapa tantangan dan peluang yang harus  dihadapi Jabar untuk mempertahankan capaian fenomenal tersebut triwulan terakhir atau triwulan IV/2021.

Dipastikan kompetisi akan semakin ketat karena daerah lain akan terus berusaha membuat daerahnya lebih kompetitif dan lebih menarik dari Jabar, di antaranya dari kesiapan SDM, upah, infrastruktur, transportasi dan logistik, regulasi, serta lainnya.

“Investasi (Jabar) juga (harus) diarahkan ke sektor padat karya dan lokasi lain baik untuk investasi PMA dan PMDN agar lebih merata. Jabar memiliki kelebihan dibandingkan daerah lain antara lain jumlah industri, jumlah penduduk,”jelasnya.

Dengan ekspor tertinggi, Jabar perlu mempersiapkan tenaga kerja lokal untuk dapat memenuhi kebutuhan investor, agar keberadaan investasi baru dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar.

“Perlu diperhatikan manfaat investasi terhadap pengusaha/UMKM (linkage), lapangan pekerjaan, tingkat pengangguran dan tingkat kemiskinan di daerah yang memiliki investasi tertinggi,” kata Ina.

0 Komentar