Cianjurekspres.net – Pemerintah Kabupaten Cianjur menjadikan 25 desa di 5 kecamatan sebagai pilot project penanganan kemiskinan.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cianjur, Asep Suparman, mengatakan, angka warga miskin di Cianjur berdasarkan DTKS mencapai 300 ribu jiwa. Sedangkan tingkat kemiskinan ekstrem mencapai 90.480 jiwa.
“Dengan data tersebut Cianjur masuk lima daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Barat,” ujarnya, Jumat (1/10/2021).
Baca Juga:Cianjur Masuk Dalam Lima Kabupaten Tingkat Kemiskinan Ekstrem di JabarJabar Raih Penghargaan Gatra Apresiasi Energi 2021
Dia mengatakan, 90 ribu warga miskin tersebut tersebar di 354 desa di 32 kecamatan di Kabupaten Cianjur.
“Tidak ada titik atau kampung tertentu yang memang didominasi warga miskin di Cianjur. Tersebar di 354 desa dan 32 kecamatan,” kata dia.
Menurutnya untuk penanganan awal, sebanyak 25 desa di 5 kecamatan akan menjadi percontohan penanganan kemiskinan. Seluruhnya merupakan desa dan kecamatan di wilayah selatan Cianjur.
“Setiap kecamatan ada lima desa, jadi total ada 25 desa yang jadi pilot project. Kelima kecamatan tersebut yaitu Cidaun, Pasirkuda, Cijati, Campaka Mulya, dan Tanggeung,” ucapnya.
Asep menjelaskan, jika lima kecamatan tersebut diajukan sebagai percontohan berdasarkan indeks desa mandiri dan beberapa desa masuk dalam kategori desa tertinggal.
“Jadi kalau 25 desa di lima kecamatan ini sukses, penanganan di desa dan kecamatan lain juga akan sukses,” kata dia.
Ia menambahkan pelaksanaan penanganan akan dilakukan dalam waktu dekat, untuk saat ini Pemkab masih melakukan validasi data dan perumusan program penanganan kemiskinan.
Baca Juga:Beli Kebutuhan Pokok Makin Mudah Lewat iPangananDotcomDemi Keluarga, Nelayan di Jayanti Cidaun Tetap Melaut Meski Gelombang Tinggi
“Jadi kita masih data berapa banyak yang masuk DTKS, dan program apa saja yang bakal tepat sasaran untuk mengetaskan masalah kemiskinan. Tapi kita optimis Cianjur bisa keluar dari kemiskinan ekstrem,” pungkasnya.(mg1/hyt)