Peran Strategis Migas dalam Masa Transisi Kebijakan Energi di Indonesia

Peran Strategis Migas dalam Masa Transisi Kebijakan Energi di Indonesia
Peran strategis Migas dalam program transisi energi di Indonesia. (Foto: Kementerian ESDM RI)
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Sektor minyak dan gas bumi (migas) memiliki peran yang strategis dalam program transisi energi di Indonesia, hal ini disampaikan langsung Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif.

Menurutnya, kebijakan energi dunia saat ini adalah menuju energi bersih dan terbarukan yang secara bertahap akan menggantikan energi fosil. “Untuk itu diperlukan upaya proses peralihan yang terukur dan dalam masa transisi ini, peran migas masih strategis,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (1/9/2021).

Saat ini, lanjut dia, pemerintah sedang menyelesaikan penyusunan Grand Strategi Energi Nasional dengan menempatkan dua agenda penting yakni peningkatan produksi migas dan penurunan emisi karbon yang harus bisa berjalan bersama.

Baca Juga:Imigran Cianjur Hilang Kontak 17 Tahun, Keluarga Minta Pemerintah untuk MemulangkannyaPerumdam Tirta Mukti Dapat Hibah Program Digitalisasi Sistem Pengembangan Air Minum

Industri hulu migas masih menjadi penggerak perekonomian nasional dan mendorong munculnya aktivitas perekonomian lainnya.

Hingga Juli 2021 sektor migas terbukti sebagai salah satu industri yang tahan banting meski dalam situasi pandemi dengan menyumbang Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp47,58 triliun.

Menteri ESDM Arifin menekankan kepada semua Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas untuk meningkatkan eksplorasi blok migas demi mencapai target produksi minyak sebesar 1 juta BOPD dan gas sebesar 12 BSCFD pada 2030.

Pemerintah menata regulasi agar bisa membantu perbaikan tata kelola hulu migas dengan harapan bisa memikat banyak investor masuk ke Indonesia.

“Dengan telah menerbitkan UU Cipta Kerja dan membentuk Kementerian Investasi, pemerintahan berupaya untuk dapat meningkatkan daya tarik investasi Indonesia sehingga diharapkan foreign direct investment dapat lebih banyak lagi masuk ke Indonesia,” ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif.(ant/nik)

0 Komentar