“Mata kuliah ini juga dapat menjadi bekal bagi wirausahawan inovatif dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan valuasi perusahaan dan memahami cara mendapatkan pendanaan alternatif untuk bisnis mereka. Program ini sangat selaras dengan misi SBM ITB, yang bertujuan untuk membina para pemimpin dengan pola pikir kewirausahaan untuk menciptakan impact,” sambungnya.
Nicko Widjaja mendukung sentimen tersebut. Dia menambahkan, ada perubahan paradigma besar yang terjadi saat ini dalam perekonomian.
Sepuluh tahun yang lalu, modal ventura tidak dianggap sebagai karier dan sekarang telah menjadi salah satu pencapaian yang ideal di kalangan mahasiswa lokal jurusan ekonomi dan bisnis.
“Saya berharap bisa bertemu dengan generasi pemodal ventura berikutnya di SBM ITB, seperti yang saya lakukan di UPH beberapa tahun lalu.
About BRI Ventures,” katanya.
Baca Juga:Penanganan Covid Mempengaruhi Kinerja Pasar ModalEfek PPKM, Nilai Tukar Rupiah Mulai Melemah
BRI Ventures merupakan corporate venture capital (CVC) Bank BRI, institusi microfinance terbesar di dunia dan bank digital terkemuka di Indonesia. Saat ini, BRI Ventures telah berinvestasi di 21 startup di Indonesia dan Asia Tenggara.
BRI Ventures juga merupakan pionir dana ventura berlisensi OJK, yang bernama Sembrani Nusantara. Sebuah dana ventura yang berfokus pada pendanaan startup tahap awal di Indonesia.
About SBM ITB
Didirikan pada tahun 2003, Sekolah Tinggi Bisnis dan Manajemen ITB (SBM ITB) adalah salah satu universitas terkemuka di Indonesia. Sekolah ini terletak di kampus utama Institut Teknologi Bandung (ITB), institut sains dan teknologi terbaik di negeri ini.
Misi SBM ITB adalah untuk mendidik mahasiswa agar dapat menjadi pemimpin yang inovatif dengan pola pikir kewirausahaan, untuk mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan bisnis dan manajemen untuk kemajuan masyarakat. Pada 2021, SBM ITB masuk dalam top 251 – 300 world universities kategori Business and Management Studies oleh QS World University Ranking.(rls/hyt)