“Interkonektivitas antarpelaku ekonomi akan meningkat sehingga menciptakan efisiensi ekonomi dengan rantai distribusi yang semakin pendek,” ungkapnya.
Dari sisi kebutuhan akan komunikasi yang lebih efektif, digitalisasi ekonomi akan membantu mengurangi terjadinya informasi asimetris, sehingga harga barang dan jasa relatif lebih terkendali. Di sisi lain, jenis barang/jasa yang dikonsumsi akan lebih beragam karena semakin banyak barang/jasa yang dikenal dan diketahui kondisi pasokannya oleh masyarakat konsumen.
Sementara, digitalisasi juga menawarkan berbagai kemudahan berbagai layanan perbankan digital, baik dari sisi ketersediaan maupun sisi kecepatan. Melalui TP2DD baik di level provinsi maupun kabupaten/ kota di wilayah Jawa Barat, selayaknya berbagai upaya tersebut terus didorong dan dikembangkan, sehingga akan semakin bermunculan program-program inovatif dalam pengendalian inflasi daerah.
Baca Juga:21,2 Juta Dosis Vaksin Sinovac Tiba di IndonesiaDua Ekor Monyet Berkeliaran di Kantor Kecamatan Cianjur Belum Tertangkap
Dari sisi pengendalian inflasi daerah, sebagai apresiasi kepada pemerintah kabupaten/kota yang telah berhasil melakukan berbagai inovasi dalam pengendalian inflasi, dalam rangkaian Rakorwil disampaikan penghargaan PINUNJUL (Program Inflasi Unggul Juara Lahir Batin) 2021.
Penghargaan PINUNJUL tersebut diberikan dengan 2 kategori, yaitu kabupaten/kota yang termasuk cakupan wilayah yang dipantau dalam penghitungan inflasi nasional (Kota IHK), dan kabupaten/kota yang tidak termasuk ke dalam cakupan wilayah yang dipantau dalam penghitungan inflasi nasional (IHK).
Untuk kategori kabupaten/kota yang temasuk dalam cakupan IHK, penghargaan PINUNJUL diberikan kepada Kota Bandung, Kota Tasikmalaya, Kota Cirebon, Kota Bogor dan Kota Depok. Adapun kategori kabupaten/kota diluar cakupan pantauan IHK, penghargaan PINUNJUL diberikan kepada Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Majalengka.
Melalui kolaborasi dan keterlibatan aktif dari seluruh jajaran pimpinan daerah dan tentunya seluruh masyarakat Jawa Barat, kita dukung upaya pemulihan ekonomi Jawa Barat melalui pemanfaatan digitalisasi ekonomi dengan strategi yang tersinergi dalam wadah TPID dan TP2DD untuk mendukung stabilisasi harga dan terwujudnya visi Jawa Barat provinsi digital.
“Kita bersama-sama terus berupaya menggerakkan perekonomian Jawa Barat untuk terus bangkit dan pulih, tanpa melupakan pelaksanaan protokol kesehatan yang diperlukan dalam masa pandemi ini,” tutupnya.(rls/nik)