Cianjurekspres.net – Anggota Komisi IV DPR RI, Budhy Setiawan, menilai keberadaan petani bunga potong Krisan perlu didukung oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur.
Pasalnya, menurut Budhy, tanama hias Krisan merupakan salah satu komoditas florikultura yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan di wilayah Utara Kabupaten Cianjur. Hal tersebut sebagai upaya penumbuhan perekonomian daerah.
“Perlu didukung oleh Pemda Kabupaten Cianjur para petani bunga potong krisan yang ada di Kabupaten Cianjur dengan diberikan stimulan, di fasilitasi untuk dihidupkannya festival bunga tahunan, bahkan lebih jauh disiapkan Perda Kawasan Bunga Krisan, sehingga petani bisa naik kelas dan meningkat kesejahteraannya,” ujar Budhy saat menghadiri Bimbingan Teknis (Bimtek) Tanaman Hias Krisan di salah satu hotel kawasan Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur yang digelar dari 24-25 Juni 2021.
Baca Juga:PAN Cianjur Dukung Program Smart Village Berupa Aplikasi D354Tegaskan Program 100 Hari Kerja Bukan Pencitraan, Herman Akui Kurang Sosialisasi
Bimtek tersebut dihadiri Balai Penelitian Tanaman Hias Balitbangtan Kementan, Peneliti Ekofisiologi Balithi, Peneliti HPT Balithi, Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur serta 80 petani atau kelompok tani serta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di wilayah utara Kabupaten Cianjur sebagai peserta.
“Sebelum masa pandemi Covid-19, dalam beberapa tahun terakhir tumbuh pelaku usaha tanaman hias mulai skala kecil sampai menengah dari para pemuda sampai orangtua, seiring permintaan tanaman hias yang terus meningkat baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor. Maka selain sayuran, tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di wilayah utara Kabupaten Cianjur,” tandas Budhy dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/6/2021).
Sehingga, jelas Budhy, wilayah utara Cianjur memiliki potensi besar sebagai sentra pengembangan tanaman hias di Jawa Barat. Hal ini didukung dengan letak geografis yang sangat strategis, yaitu pada ketinggian 900-1.400 Meter diatas permukaan laut.
“Kondisi tersebut sangat sesuai untuk pengembangan bunga potong seperti krisan, kerklely , gladiol, anthurium dan jenis bunga lainnya,” tukasnya.
Adapun materi yang disampaikan dalam bimtek,
mulai dari cara penanaman, perawatan, pencegahan penyakit ataupun hama, panen, sampai dengan metode penjualan baik offline ataupun online.
“Dalam metode penjualan yang kami pantau masih ada pembeli langsung ke toko atau ke kebun tanaman hias , tetapi di masa pandemi Covid-19 akhir-akhir ini petani milenial banyak yang menjual tanaman hias melalui media sosial ataupun E-Commerce ungkap,” jelas Dr. Erniawati Diningsih, SP, M.Si selaku pemateri.