Pemkab Cianjur “Keroyokan” Tangani Stunting

Pemkab Cianjur "Keroyokan" Tangani Stunting
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Kondisi gagal pertumbuhan anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama atau stunting, menjadi salah satu permasalahan yang diperhatika secara serius oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur. Penanganannya pun tidak bisa setengah-setengah, tetapi harus terintegrasi alias keroyokan dengan melibatkan semua stakeholder baik pemerintah maupun masyarakat.

“Penanganan masalah stunting tidak boleh setengah-setengah dan semua stakeholder baik pemerintah maupun masyarakat harus terlibat langsung,” ujar Bupati Cianjur, Herman Suherman kepada awak media usai menghadiri kegiatan Rembuk Stunting Kabupaten Cianjur 2021 di Bale Praja, Komplek Pendopo Bupati Cianjur, Kamis (27/5/2021).

“Kalau hari ini anak -anak stunting, bagaimana nanti pada saat mereka sudah dewasa. Sehingga (penanganan) stunting ini menjadi kewajiban untuk masyarakat Kabupaten Cianjur beserta Pemda, DPRD dan stakeholder,” imbuhnya.

Baca Juga:Ini Empat Inovasi Disdukcapil Dukung 100 Hari Kerja Bupati dan Wabup CianjurPSSI Putuskan Liga 1 dan 2 Tetap Gunakan Format Promosi dan Degradasi

Sementara itu Wakil Bupati Cianjur, Tb Mulyana Syahrudin mengungkapkan, tahun ini penanganan stunting di fokuskan di 50 desa yang tersebar se Kabupaten Cianjur dengan jumlah sekitar 10 ribu bayi berdasarkan angka kumulatif dari tahun 2018.

“Penanganannya terintegrasi, seluruh OPD dan mitra menangani secara bersama-sama. Bukan hanya tanggungjawab Dinas Kesehatan atau Dinas Sosial, tetapi juga (melibatkan) dinas-dinas yang bersinggungan. Harus ditangani secara keroyokan,” tandasnya.

Dijelaskannya, Pemerintah Kabupaten Cianjur menyiapkan anggaran sekitar Rp20 miliar tahun ini untuk menangani stunting yang bersumber dari APBD, APBN dan CSR pihak swasta.

“Monitoring, evaluasi harus ekstra dari sisi anggaran maupun sisi tujuan,” tegas Tb Mulyana.(hyt)

0 Komentar