TPSA Pasir Sembung Cianjur Overload, Volume Sampah Pasca Idul Fitri Naik Jadi 210 Ton per Hari

TPSA Pasir Sembung Cianjur Overload, Volume Sampah Pasca Idul Fitri Naik Jadi 210 Ton per Hari
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Pasir Sembung Kabupaten Cianjur, meningkat dari 204 ton menjadi 210 ton per hari pasca idul fitri dan libur panjang. Sampah pembungkus makanan dan styrofoam jadi yang paling banyak.

Kepala Seksi Pengolahan Sampah dan Pengelolaan Limbah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur, Dian Mardiana mengatakan, volume sampah yang masuk di TPAS Pasir Sembung sudah mengalami kenaikan di masa pandemi Covid-19.

Di awal 2020, volume sampah yang masuk TPAS rata-rata mencapai 150 ton per hari. Namun di akhir tahun, volume sampah naik drastis sampai 204 ton per hari yang masuk ke TPA. Volume sampah kembali bertambah pasca lebaran Idul Fitri dan kini jumlahnya yang masuk mencapai 210 ton per hari.

Baca Juga:Ingatkan Janji Kampanye, Ganjar Ramadhan: Kita Tunggu 100 Hari Kerja Bupati dan Wabup CianjurDokter Saham

“Di masa pandemi sudah terjadi kenaikan, dan saat lebaran hingga setelah lebaran ada kenaikan lagi 6 ton per hari. Dari yang semula 204 ton menjadi 210 ton per harinya,” ujar Dian, Rabu (19/5/2021).

Dia mengungkapkan, jenis sampah yang paling banyak masuk saat ini ialah bekas pembungkus makanan dan styrofoam. Hal ini disebabkan masyarakat yang lebih banyak di rumah memesan makanan terlebih saat lebaran.

“Yang biasanya makan di tempat, sekarang dibawa pulang atau pesan melalui ojek online. Secara otomatis ada penggunaan pembungkus makanan. Makanya yang sekarang banyak itu sampah pembungkus makanan, mulai dari styrofoam hingga kotak makanan lainnya,” kata dia.

Dian mengatakan, kondisi itu membuat TPAS Pasir Sembung overload. Saat ini ketinggian gunung sampah di TPAS sudah mencapai 17 meter dari dasar. Lahan yang bisa dimanfaatkan pun tersisa kurang dari 1,5 hektar lagi.

“Usia TPA itu bisa diperpanjang dengan adanya penambahan lahan dan teknologi pengolahan, jika belum ada tentu usianya semakin pendek. Sekarang sudah overload, tapi masih bisa kita maksimalkan sisa lahan yang ada,” pungkasnya.(mg1/hyt)

0 Komentar