Cianjurekspres.net – Sebagai wujud komitmen dukungan terhadap UMKM yang melibatkan sinergi antar pemangku kepentingan, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI dan BWI) periode April 2021 diselenggarakan di Bandung – Jawa Barat.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi menyebut, bagi Bank Indonesia pelaksanaan Sinergi Karya Kreatif Jawa Barat, Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) 2021 dilaksanakan sebagai upaya berkesinambungan untuk menciptakan New UMKM Jawa Barat secara end-to-end sebagai kekuatan ekonomi nasional yang tumbuh berdaya saing.
“Tentu saja bercirikan pemanfaatan digital, khususnya untuk mendukung promosi dan pemasaran secara virtual, sehingga diharapkan tetap mampu memberikan kontribusi optimal di masa pandemi terhadap perekonomian tidak hanya Jawa Barat, tapi juga nasional,” ujar Maya dalam konferensi pers Opening Ceremony Gernas BBI, Sabtu (3/4/2021).
Baca Juga:Pertamina Siap Ganti Kerusakan Rumah Warga Terdampak Kebakaran Tangki Kilang Minyak BalonganSah! Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Resmi Menikah
Ia menyebut, pelaksanaan Sinergi Karya Kreatif Jawa Barat dengan Pekan Kerajinan Jawa Barat 2021 tersebut, juga merupakan upaya digitalisasi perekonomian termasuk UMKM, melalui digitalisasi sistem pembayaran yang diyakini sebagai entry point dukungan terhadap akses pembiayaan dan penciptaan ekosistem digital secara lebih luas dan terintegrasi untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan mendukung pencapaian visi Jawa Barat sebagai provinsi digital.
“Di masa pandemi saat ini, membeli produk UMKM dan melakukan wisata di Indonesia saja merupakan salah satu kegiatan bela negara karena dapat mendukung upaya pemulihan ekonomi. Mari kita dukung upaya percepatan pemulihan ekonomi dengan mendukung Gernas BBI dan BWI melalui pembelian produk UMKM dan berwisata di dalam negeri namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” imbuhnya.
Sementara itu Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki menyebut, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia adalah sebuah pengejawantahan, terlahir dari semangat “sauyunan” atau gotong royong, bersinergi dalam upaya bersama mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional, melalui penguatan UMKM dalam negeri.
“UMKM memiliki arti penting bagi perekonomian nasional. Lebih dari 64 juta UMKM berkontribusi 14% terhadap total ekspor non migas, 60% total investasi, 97% total tenaga Kerja, dan 61% total PDB nasional. Angka-angka ini menjadi bukti bahwa UMKM adalah tulang punggung perekonomian bangsa,” kata Teten.