Kesadaran Akan Kesehatan Gigi Semakin Rendah, Ini Alasannya

Kesadaran Akan Kesehatan Gigi Semakin Rendah, Ini Alasannya
0 Komentar

Cianjurekspres.net – GSK Consumer Healthcare bekerjasama dengan perusahaan riset IPSOS, menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 berdampak terhadap kebiasaan menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Sayangnya, hal ini tidak diiringi dengan peningkatan kebiasaan merawat gigi dan mulut, bahkan kebiasaan mengunjungi dokter gigi juga semakin menurun.

Region Head, Asia Pacific, GSK Consumer Healthcare, Keith Choy menyebut, hasil survei menunjukkan hanya 6% konsumen yang secara rutin memeriksa atau membersihkan gigi guna secara aktif menjaga kesehatan gigi dan mulut mereka.

Baca Juga:Bertemu Korsupgah KPK, Ridwan Kamil: Soroti Aset Pemprov Jabar yang Masih DipermasalahkanUu Sebut Pemprov Jabar Dorong Tiga Kepala Daerah Segera Dilantik, Termasuk Cianjur

“Konsumen di Indonesia yang saat ini setidaknya memiliki satu masalah kesehatan gigi dan mulut, ternyata tidak cukup menjaga atau memperbaiki kesehatan mulut mereka,” ucap Keith Choy dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/3/2021).

Meskipun setidaknya memiliki satu masalah gigi seperti kebiasaan ngemil, konsumsi kopi/teh, makanan dingin, jus kemasan, dan minuman ringan semakin meningkat di kalangan konsumen Indonesia selama masa pandemi. Namun hanya 40% konsumen Indonesia yang mengaku semakin rutin membersihkan gigi dibanding sebelum pandemi.

“Saat ini, tiga masalah kesehatan gigi yang paling banyak dialami konsumen Indonesia yaitu gigi sensitif, berlubang, dan noda kuning,” ucapnya.

Bisa dikatakan 1 dari 2 konsumen Indonesia mengurangi atau menghentikan kunjungan ke dokter gigi karena kondisi pandemi Covid-19, dan bukan karena faktor lainnya.

Sehingga 46% konsumen di Indonesia semakin mengurangi frekuensi kunjungan ke dokter gigi atau bahkan tidak sama sekali dibanding sebelum pandemi Covid-19.

“Tujuh dari 10 konsumen mengaku khawatir atau cukup khawatir mengunjungi dokter gigi karena takut terpapar virus Covid-19. Bagi mereka, situasi pandemi dan kemungkinan terpapar Covid-19 menjadi alasan utama mengurangi atau berhenti mengunjungi dokter gigi,” imbuhnya.(rls/nik)

0 Komentar