Cianjurekspres.net – Sebanyak 50 persen tenaga kesehatan di Kabupaten Cianjur telah menerima vaksin Covid-19. Artinya, dari 5.000 tenaga kesehatan baru 2.500 nakes yang telah menjalani vaksinasi.
Juru Bicara Pusat Informasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal mengatakan, masih banyak tenaga kesehatan yang belum memiliki elektronik tiket.
“Elektronik tiket adalah tiket sebagai bukti bahwa tenaga kesehatan itu terdaftar di aplikasi untuk mendapatkan vaksin Covid-19,” kata dia kepada wartawan, Kamis (4/2) dilansir dari Harian Cianjur Ekspres.
Baca Juga:Kanker OtakVaksinasi Masyarakat Umum Bakal Gunakan Sistem Satu Data
Yusman menjelaskan, yang menjadi kendala dari hal itu adalah pemerintah mengambil data tenaga kesehatan dari berbagai sumber. Seperti aplikasi PCare milik BPJS dengan server data dari Kemendagri dan aplikasi Sistem Informasi SDM Kesehatan (SISDMK) milik Kemenkes.
“Jadi ada yang beda data dan server, dari beberapa aplikasinya itu sendiri. Jadi, memang sistem integrasi dari aplikasi itu belum mumpuni,” jelas dia.
Ia mengungkapkan, data tenaga kesehatan tidak akan ada masalah jika sumber data bisa terintegrasi. Di Cianjur, tenaga kesehatan didaftarkan melalui aplikasi SISDMK namun tidak terbaca di PCare.
“Jadi harus terintegrasi semua kalau mau memang beres. Sementara di kita masalahnya kita sudah didaftarkan di aplikasi SISDMK tapi tak terbaca di PCare,” katanya.
Maka dari itu, untuk menyelesaikan persoalan, Yusman menyebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi akan hal ini. Sebab, hampir di semua kabupaten/kota memiliki masalah yang sama.
“Jadi kita akan lakukan pencatatan secara manual. Setelah aplikasinya mumpuni baru dipakai. Karena sasarannya sangat banyak saat ini juga baru 50 persen,” pungkasnya. (job3/sri/hyt)