Kanker Otak

Petir Politik
ilustrasi.(ist)
0 Komentar

DUA wanita anggota DPR Amerika ini diselesaikan dengan ”cara Amerika”. Tidak ada kudeta partai di sana. Maka inilah cara bagaimana demokrasi Amerika menyelesaikan anggota DPR mereka yang dianggap ”parah”.

Tidak ada pergantian antarwaktu di sana. Partai juga tidak bisa menarik kembali anggota DPR-nya.

Maksimum, partai hanya tidak memberikan jabatan di fraksi atau di DPR. Itu pun tidak mudah.

Baca Juga:Vaksinasi Masyarakat Umum Bakal Gunakan Sistem Satu DataDimulai dari Tenaga Kesehatan, Pemerintah Percepat Proses Vaksinasi Secara Massal

Dua hari lalu, seorang wanita anggota DPR dari Wyoming diusulkan untuk dicopot dari jabatannyi. Dia adalah ketua kaukus Partai Republik di DPR. Namanyi: Liz Cheney, 56 tahun. Boleh dikata dia punya jabatan tertinggi ketiga di partai. Dia adalah putri Wakil Presiden Dick Cheney di zaman Presiden George Bush.

Itu gara-gara, Liz Cheney, anggota DPR tersebut, memihak Demokrat. Liz memberikan suara ”setuju” Donald Trump di-impeach. Padahal dia anggota DPR dari Partai Republik.

Begitu bencinya sebagian anggota DPR dari Partai Republik kepada Liz. Sampai sebagian tokoh Republik itu pergi ke dapil Liz di Wyoming. Untuk kampanye menjatuhkan nama Liz di depan pemilihnyi.

Partai tidak punya jalan khusus mencopot Liz. Yang bisa ditempuh adalah: Fraksi Republik di DPR melakukan pemungutan suara: Liz dicopot atau tidak. Kemarin malam WIB. Hasilnya: hanya 60 yang minta Liz dicopot. Selebihnya berpendapat bahwa anggota DPR dipilih oleh rakyat. Boleh bersuara berbeda dari suara partai pengusungnya.

Posisi Liz pun aman. Tinggal apakah di Pemilu yang akan datang dia akan terpilih lagi atau tidak. Trump, kelak, pasti akan ikut kampanye ke Wyoming. Agar Liz tidak dipilih lagi.

Yang lebih sulit adalah sikap Partai Republik kepada wanita satu ini: Marjorie Taylor Greene, 46 tahun. Yang baru terpilih dari dapil 14, negara bagian Georgia.

Begitu banyak yang menginginkan Greene dicopot dari jabatannya di DPR. Ketua Fraksi Republik di DPR sendiri, Kevin McCarthy, menganggap ”dia” sebagai kanker partai.

Baca Juga:Kang Uu Sebut Asrama Haji Embarkasi Kota Bekasi Layak Jadi Pusat Isolasi Covid-19Bangunan Ruko Hangus Terbakar di Cibeber Cianjur

McCarthy tidak menyebut nama Greene. Tapi karena bahasa Inggris membedakan antara ”he” dan ”she” jelaslah siapa yang dimaksud McCarthy. ”She” itulah kanker partai.

0 Komentar