Lebih dari 132 Ribu Nakes Telah Divaksin Covid-19 Tahap 1

Lebih dari 132 Ribu Nakes Telah Divaksin Covid-19 Tahap 1
Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur menggelar simulasi vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Ciherang, Kecamatan Karangtengah, Selasa (12/1/2021). Selain tenaga kesehatan, simulasi tersebut juga diikuti warga. (M.Nursidin/Cianjur Ekspres)
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Lebih dari 132.000 tenaga kesehatan (nakes) telah menerima vaksin Covid-19 tahap 1 sejak 14-22 Januari 2021.
“Kabar baik dapat kami sampaikan bahwa hingga tadi siang, hari ini (kemarin) tanggal 22 Januari, pukul 13.00 (WIB), maka jumlah tenaga kesehatan yang telah divaksinasi di 13.525 fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di 92 kabupaten/kota di 34 provinsi, sudah mencapai lebih dari 132.000 orang,” ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi COVID-19 Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan persnya dilansir dari setkab.go.id, di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (22/01).
Menurut Nadia, jumlah tersebut mencapai 22 persen dari target vaksinasi pada tenaga kesehatan tahap I yang dilaksanakan pada bulan Januari, yaitu sebanyak 598.483 orang. Adapun jumlah tenaga kesehatan yang akan divaksinasi COVID-19 di seluruh Indonesia adalah 1,4 juta orang.
“Sisa sebanyak 888.282 tenaga kesehatan sudah mulai diberikan undangan di tanggal 21 Januari kemarin. Jika ada tenaga kesehatan yang belum terdaftar di tahap I maka kemungkinan mereka berada di kelompok II,” terangnya.
Baca Juga: Ketua Satgas Doni Monardo Positif Covid-19, Jalani Isolasi Mandiri
Lebih lanjut Nadia mengungkapkan, terdapat sebanyak 20.154 tenaga kesehatan yang tidak bisa diberikan vaksin atau ditunda karena sejumlah alasan, di antaranya merupakan penyintas COVID-19, memiliki komorbid, atau sedang hamil.
“Proses vaksinasi kepada tenaga kesehatan masih akan terus berlangsung dan diharapkan hingga Februari kami dapat mencapai target 1,4 juta tenaga kesehatan,” jelasnya.
Dirinya mengatakan, Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dari para penerima vaksin COVID-19 yang dilaporkan masih bersifat ringan dan tidak serius.
“Berdasarkan laporan dari Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) semua reaksi masih bersifat ringan dan tidak ada kejadian yang sifatnya serius,” ungkapnya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Sedang Membuat Skenario Vaksinasi Covid-19
Vaksinasi, imbuhnya, memiliki manfaat yang lebih besar dibanding risiko karena memiliki risiko efek samping yang rendah.
Untuk itu, Nadia mengajak untuk berpartisipasi pada program vaksinasi COVID-19 yang diberikan secara gratis oleh Pemerintah kepada masyarakat ini.
“Kita sudah kehilangan lebih dari 600 (orang) tenaga kesehatan dan ini merupakan kehilangan yang besar bagi bangsa Indonesia. Mari kita putus bersama mata rantai penyebaran COVID-19 melalui vaksinasi,” ujarnya.

0 Komentar