Pernah Sembuh dari Covid? Kalian Bisa Lakukan Hal Ini

Pernah Sembuh dari Covid? Kalian Bisa Lakukan Hal Ini
ilustrasi
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Sejak April lalu tim RSSA Malang melakukan penelitian terkait terapi plasma konvalesen, Ketua tim peneliti terapi plasma konvalesen dr Putu Moda Arsana menjelaskan, selama penelitian berlangsung ada 48 pasien positif Covid-19 yang diberi terapi dengan donor plasma konvalesen.
Hasilnya untuk pasien dengan gejala berat, tingkat keberhasilan sembuhnya mencapai 90 persen. Sedangkan untuk pasien yang kritis, tingkat keberhasilannya adalah 50 persen. Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 yang menjalani terapi plasma konvalesen terbilang tinggi, sebulan lalu penelitian tersebut selesai.
Putu mengatakan, karena penelitian telah rampung dan hasilnya bagus, terapi plasma konvalesen akan dijadikan standar pelayanan. Sayangnya, hingga kini RSSA masih kesulitan untuk mendapatkan pendonor plasma.
“Sekarang permintaan sangat banyak. Kami bahkan tidak bisa memenuhi permintaan,” ungkapnya seperti dilansir Jawa Pos Radar Malang, Rabu (20/1/2021).
Salah satu penyebabnya adalah calon pendonor harus memenuhi berbagai kriteria. Antara lain harus dinyatakan sembuh dan negatif Covid-19, memiliki golongan darah yang cocok dengan resipien atau penerima donor, serta punya antibodi yang tinggi.
Dokter yang juga ketua Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) itu menjelaskan, antibodi yang tinggi ini biasanya dimiliki seseorang yang saat terkonfirmasi positif Covid-19 memiliki gejala yang sedang. ”Untuk pasien yang dulunya gejalanya ringan ya bisa saja donor, tapi antibodinya sedikit,” ujar dia.
Putu menerangkan, selama penelitian berlangsung, kebanyakan pendonor plasma konvalesen datang dari tenaga kesehatan. Karena itu, pihaknya berharap masyarakat yang telah sembuh dari Covid-19 mau mendonorkan antibodinya melalui donor plasma konvalesen.
“Sesuai penelitian tim RSSA, pasien yang mendonorkan plasmanya, antibodinya akan lebih lama bertahan dalam tubuh. Jadi, perlindungan pada virus makin bagus,” jelas dia. Hal itu sama dengan donor darah. Setelah seseorang mendonorkan darah, tubuhnya akan memproduksi darah lagi.(jwp/nik)

0 Komentar