“Kami tanamkan nilai kemanusiaan sejak dini melalui PMR. Mereka adalah komponen bangsa yang perlu kita prospek. Kendati pun tidak bergabung di lembaga PMI, saya yakin ketika aktif dia akan tetap peduli pada kemanusiaan, karena karakter yang dibentuk adalah salah satunya kasih sayang kepada manusia,” katanya.
Ia menambahkan, perbaikan manajemen relawan terus dilakukan PMI. Setiap relawan profesional telah menjalani pembekalan sejumlah keahlian selama ratusan jam. Rekrutmen terhadap relawan baru juga secara masif dilakukan PMI daerah melalui berbagai media.
“Paling sedikit, relawan PMI harus memiliki kemampuan pertolongan pertama, pendataan, dan pemberdayaan masyarakat. Dalam penugasan juga kami pilah sesuai kompetensi,” demikian Ekskuwin.(ant/hyt)