Cianjurekspres.net – DPRD Kabupaten Cianjur mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) segera membuat rumah sakit khusus atau menambah pusat isolasi, mengingat kasus Covid-19 di Tatar Santri yang terus meningkat.
Bahkan berdasarkan data dari Pusat Informasi Gugus Tugas Covid-19 Cianjur, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sudah mencapai 1.095 kasus. Sebanyak 518 pasien terkonfirmasi masih menjalani isolasi di RS, pusat isolasi, ataupun di rumah.
Wakil Ketua DPRD Cianjur, Deden Nasihin mengatakan, melihat perkembangan kasus, rumah sakit yang ada akan kewalahan dan tempat isolasi yang sudah disediakan sudah tidak bisa menampung pasien.
Menurutnya Pemkab bisa kembali menyewa vila atau gedung untuk dibuat menjadi RS darurat Covid-19, sehingga pelayanan dan penanganan bisa lebih baik.
“Selama ini kita mengandalkan RSUD Sayang dan Pusat Isolasi Vila Bumi Ciherang yang kuotanya terbatas. Tentu akan menjadi kewalahan. Makanya saya meminta kepada pa bupati untuk segera buat RS khusus Covid-19 dan menambah tempat isolasi,” kata dia, Senin (21/12/2020).
Menurutnya penanganan Covid-19 juga harus ditingkatkan untuk meminimalisir penyebaran. Tidak hanya pasca terkonfirmasi, Pemkab harus melakukan deteksi sedini mungkin.
“Harus ditata lagi penanganan baik dari hulu sampai hilir. Jangan sampai lebih banyak lagi yang terkonfirmasi, terlebih para nakes. Akan kewalahan jika makin banyak nakes yang terkonfirmasi dan isolasi,” tuturnya.
Sementara itu, Plt Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan pihaknya akan menambah ruang isolasi di rumah sakit dan menjadikan sejumlah lokasi sebagai pusat isolasi pasien positif Covid-19.
Untuk saat ini ruang isolasi yang tersedia baru sekitar 300 ruangan, sebanyak 230 isolasi di 3 rumah sakit dan 80 ruangan di pusat isolasi Bumi Ciherang.
“Untuk rumah sakit Pagelaran akan kami siapkan untuk isolasi warga dari Cianjur selatan. Selain itu kami juga sedang siapkan pusat isolasi di Cimacan dan Ciloto, supaya tidak terjadi antrean penanganan karena isolasi penuh,” tutupnya.(bay/nik)