Puting Beliung Terjang Puluhan Warung Lesehan di Jangari Cianjur

Puting Beliung Terjang Puluhan Warung Lesehan di Jangari Cianjur
Puluhan warung lesehan di objek wisata Jangari, Desa Bobojong, Kecamatan Mande porak poranda akibat diterjang angin puting beliung pada Minggu (25/10) sore.
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Puluhan warung lesehan di objek wisata Jangari, Desa Bobojong, Kecamatan Mande porak poranda akibat diterjang angin puting beliung pada Minggu (25/10) sore.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun dari total 20 warung lesehan ikan bakar yang berlokasi di bibir pantai Jangari blok tangga wisata hingga blok Leuwi orok tersebut mengalami kerugian kisaran Rp 300 juta.
Salah satu pemilik warung lesehan ikan bakar di blok Leuwi orok Jangari Acep (60) mengatakan, angin puting beliung yang disertai hujan menerjang di blok Jangari sekitaran pukul 17.45 Wib
“Hujan disertai angin kencang menerjang di Jangari, sehingga menyebabkan puluhan warung lesehan di blok Tangga wisata hingga blok Leuwi orok mengalami rusak berat,” kata Acep, kemarin (26/10).
Acep mengatakan, warung miliknya rusak dibagian atap bangunan dan tiang-tiang penyanggah karena terbawa angin puting beliung.
Baca Juga: Cianjur Selatan Kembali Dilanda Banjir, Pjs Bupati Ingatkan Warga Waspadai Fenomena La Nina
“Warung saya atapnya berterbangan, beruntung pada saat kejadian kami bisa menyelamatkan diri, dan alhamdulillah dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa,” ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini dirinya bersama pemilik warung lesehan lainnya kembali memperbaiki dari sisa-sisa amukan angin puting beliung tersebut.
“Rata-rata, tidak ada barang yang bisa diselamatkan. Seperti elektronik, (TV) dan home teaternya tertimpa dan juga kena air hujan. Mau tidak mau kembali ngeluarin modal,” katanya.
Wakil Ketua Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Wana Wisata Jangari Hendra Hendrawan mengatakan, ada 20 warung lesehan yang mengalami rusak berat diakibatkan dari bencana alam angin puting beliung yang disertai hujan tersebut. Menurutnya, total kerugian yang dialami ke 20 warung tersebut kurang lebih Rp 300 juta.
“Kurang lebih mencapai Rp 300 juta, karena meskipun ada yang bisa diselamatkan barangnya, tapi kondisinya sudah rusak,” kata Hendra saat dihubungi melalui sambungan telefon.
Hendra mengatakan, sebagai Kompepar di Jangari pihaknya mengaku tidak bisa berbuat banyak pada saat merek (pemilik) warung lesehan yang terkena musibah tersebut. Karena pada dasarnya lahan yang ditempati warung-warung tersebut merupakan lahan zona merah yang nantinya akan dilakukan penataan penghijauan oleh Badan Pengelola Waduk Cirata (BPWC) melalui Pemprov Jabar.

0 Komentar