Cianjurekspres.net – Kekhawatiran turunnya tingkat partisipasi pemilih Pilkada Serentak 2020 yang akan digelar pada 9 Desember di tengah Pandemi Covid-19, dibantah Komisioner KPU RI, Pramono Ubaid Thantowi.
Diungkapkan Pramono, berkaca dari beberapa negara yang menggelar pemilihan umum (pemilu) di tengah Pandemi Covid-19 angka partisipasi pemilihnya ada yang menurun dan meningkat.
“Korea Selatan meningkat, Polandia meningkat, Singapura meningkat. Yang turun Amerika Serikat, Mali dan Guinea itu menurun. Penyelenggaran pemilu atau pilkada serentak 2020 diasumsikan menurun tingkat partisipasinya itu tidak betul, karena di beberapa negara juga mengalami peningkatan,” katanya saat melakukan monitoring Gerakan Klik Serentak (GKS) dan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) secara virtual di Kantor KPU Kabupaten Cianjur, Rabu (15/7/2020).
Baca Juga:Pantau Kesiapan Pilkada, KPU RI Sebut Cianjur Jadi Contoh Bagi Pemda LainEkraf Film Festival 2020: Gairahkan Pelaku Ekraf Jabar di Tengah Pandemi
Lebih lanjut Pramono menegaskan, KPU tetap mendorong disiplin protokol kesehatan pada saat pelaksanaan Pilkada SerentaK 2020, bukan hanya terhadap penyelenggara saja melainkan juga pemilih dan peserta. “Sehingga kekhawatiran takut tertular bisa ditekan,” katanya.
Ditanya soal target partisipasi pemilih di Pilkada Serentak 2020, Pramono mengatakan bukan hanya dari sisi KPU saja. Tetapi tertarik atau tidaknya pemilih untuk mencoblos, juga tergantung dari jumlah pasangan calon serta situasi politik lokal.
“Jadi banyak faktor mempengaruhi tingkat partisipasi,” pungkasnya.(Herry Febriyanto)