Pelatihan juga dilakukan dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional pada masa adaptasi kebiasaan baru. Adapun acara digelar berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota Tasikmalaya dan Dinas Kesehatan serta mendapat izin untuk melakukan kegiatan dengan protokol kesehatan.
“Di saat pandemi (COVID-19) ini justru UMKM kita yang paling terdampak dari segi supply maupun demand. Ada alokasi sekitar Rp124 triliun untuk UMKM dan masih akan terus dievaluasi untuk program tambahan,” ucap Teten.
“Program (pemerintah) terutama membantu masalah pembiayaan, di antaranya untuk pembayaran cicilan atau pembiayaan baru. Selain itu, pemerintah juga cari solusi lain dari sisi demand agar tidak terjadi kredit macet. Presiden sudah menginstruksikan untuk prioritaskan belanja produk UMKM, termasuk jasa,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Teten, pemerintah pusat telah menggelontorkan berbagai program bantuan sosial (bansos) untuk mendorong daya beli masyarakat.
“Jadi ketika ekonomi lesu, dunia usaha lesu, dinamika digerakan oleh belanja pemerintah dan konsumsi masyarakat,” kata Teten.
Meski begitu, dirinya menjelaskan bahwa tidak semua UMKM di Indonesia terdampak pandemi COVID-19. Ada dua hal yang dimiliki UMKM yang mampu bertahan dan bahkan tumbuh, yakni pertama para pelaku yang sudah terhubung dengan marketplace online.
“Bulan lalu penjualan online naik 18 persen. (Faktor) kedua, yakni UMKM yang melakukan adaptasi dan inovasi bisnis sesuai permintaan baru (selama pandemi),” ujar Teten.
“Jadi semoga pelatihan yang diberikan ini bisa menggerakan ekonomi di Tasikmalaya,” tambahnya.
Menurut Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman, hampir 70 persen ekonomi Priangan Timur termasuk Tasikmalaya bergerak di bidang UMKM sehingga pelatihan dari Kementerian Koperasi dan UKM RI ini menjadi momentum untuk menghidupkan kembali ekonomi yang terdampak pandemi.
“Sembilan pelatihan yang disampaikan ini sangat bermanfaat agar koperasi dan UMKM di Tasikmalaya punya daya saing yang sangat kuat. Percuma permodalan saja tanpa kemampuan manajerial. Jadi (pelatihan) ini harus dimanfaatkan pegiat koperasi dan UMKM di Tasikmalaya,” ucap Budi.
Agenda pembukaan Pelatihan SDM Koperasi dan UMKM ini digelar dengan protokol kesehatan, antara lain memakai masker atau face shield dan social distancing. Dalam acara ini, dilakukan juga penyematan dan penyerahan program strategis Kementerian Koperasi dan UKM RI, penyerahan sertifikat Hak Kekayaan Intelektual, serta penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR).