Tanpa Bantuan Pemerintah Oleh Berjuang Merawat Anaknya Yang Sakit Jiwa

Tanpa Bantuan Pemerintah Oleh Berjuang Merawat Anaknya Yang Sakit Jiwa
Tim dari Yayasan Rumah Pulih Jiwa yang dipimpin langsung oleh Pembina Yayasan, Hj. Ester Miory melakukan penjemputan langsung ke rumah N, di Kp Babakan Garut, Rt 04/05 Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang untuk di bawa ke Yayasan, Sabtu (27/06/2020). (Foto - Mochammad Nursidin/Cianjur Ekspres)
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Rumahnya hanya berukuran 5×6 meter, dindingnya pun terbuat dari bambu yang kini sudah reyot. Berlokasi di Kp Babakan Garut, Rt 04/Rw 05 Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Oleh (67) harus tinggal bersama anaknya N (29) yang mengalami Orang Dalam gangguan Jiwa (ODGJ) sejak lima tahun yang lalu.
Kepada Cianjur Ekspres, Oleh bercerita, dirinya tidak mampu membawa anaknya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Sehingga, selama lima tahun dirinya hanya mampu merawat N di kamar berukuran kecil di rumahnya.
“Hampir lima tahun, dan N tidak pernah juga keluar rumah selama itu,” ucap Oleh saat ditemui di kediamannya, Sabtu (27/6/2020).
Tubuhnya yang tidak lagi muda, Oleh hanya mampu meraup rezeki Rp.10.000 per hari. Itu pun ia bekerja untuk mengangkat ikan ke mobil setiap malam. Terkadang Oleh pulang dengan tangan kosong, jika dirinya tidak mendapatkan pekerjaan sama sekali.
“Sehari-hari masih serabutan kerjanya, jadi kadang dapat uang dan kadang tidak,” ungkapnya.
Disinggung perihal bantuan pemerintah melalui Penerima Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan lainnya, Oleh mengaku selama ini hanya mendapatkan bantuan beras saja atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
“Ya kalau bantuan dari pemerintah, kalau PKH saya tidak pernah dapat. Yang saya dapat hanya bantuan berupa beras,” jelasnya.
Di waktu yang sama, Yayasan Rumah Pulih Jiwa datang untuk meminta N ikut untuk di rawat secara intensif. Pembina Yayasan Rumah Pulih Jiwa, Hj. Ester Miory menyebut, pihaknya cukup prihatin dengan kondisi Oleh dan keluarganya.
“Yayasan Rumah Pulih Jiwa memang baru terbentuk, tapi kami tulus untuk membantu. Dan semaksimal mungkin akan kami bantu sampaikan ke pemerintah agar kondisi serupa tidak terjadi lagi, khususnya di Kabupaten Cianjur,” imbuhnya.
Ester mengatakan, N akan diberikan program pemulihan di  Rumah Pulih Jiwa. Tidak sendiri, N akan dipertemukan dengan rekan-rekannya yang memiliki kondisi serupa. Ia menyebut, hal tersebut cukup penting untuk membentuk kembali psikologi.
“Nantinya, N akan melakukan aktivitas bersama seperti olahraga, salat, makan dan aktivitas lainnya. Kami masih memiliki keterbatasan, jadi butuh banyak bantuan, perhatian dan kerja bareng secara bersama-sama untuk membantu sesama,” pungkasnya.(job3/**)

0 Komentar