Gotong Royong Dalam Menangangi Covid-19 di Jabar

Gotong Royong Dalam Menangangi Covid-19 di Jabar
Distribusi bantuan sosial (bansos) Provinsi Jabar untuk masyarakat Kabupaten Purwakarta di Kantor Eks BKPP Wilayah V Purwakarta, Kamis (14/5/2020). (Foto: Humas Jabar)
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencatat ada 78 perusahaan, 46 organisasi kemasyarakatan, dan 15 pemerintah sahabat, serta Non-Governmental Organization (NGO) luar negeri yang telah memberikan bantuan  dalam penanggulangan Covid-19.
Ketua Divisi Kemitraan dan Pengganlangan Bantuan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Dani Ramdan mengatakan, bantuan yang diterima sangat berguna dalam menyelesaikan permasalah sosial hingga ekonomi di Jawa Barat.
“Kami berkirim surat kepada organisasi dan pihak-pihak lainnya. Untuk mengetahui detail barang-barang yang kita butuhkan di Gugus Tugas,” ucap Dani dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (6/6/2020).
Sementara itu, Ketua Divisi Logistik Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Mohammad Arifin Soedjayana melaporkan, jenis bantuan yang sudah disalurkan 5.340 set Alat Pelindung Diri (APD), 288.028 pcs coverall, 104.049 alat rapid test, 525.192 masker bedah, 5.610 masker N95, 249.330 sarung tangan, 215.674 masker kain dan 1.948 paket sembako dari donatur.
Supaya pencatatan barang masuk dan keluar akuntabel dan pengelolaan gudang dapat dilaksanakan dengan baik, kata Arifin, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar bekerja sama dengan PT. Pos Logistik dalam manajemen logistik serta penyalurannya.
“Untuk beberapa jenis barang yang dianggap penting dan ketersediaannya terbatas, penyaluran barang dapat melalui pertimbangan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Ridwan Kamil,” kata Arifin.
Dani mengatakan, solidaritas sosial yang kuat dan semangat  gotong royong dari masyarakat menjadi modal penting bagi bangsa Jabar dalam menanggulangi pandemi Covid-19, baik dari aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi.
“Kekuatan kita dalam menanggulangi pandemi hanyalah modal sosial. Karena kalau kekuatan ekonomi, keuangan negara dan pemerintah daerah terbatas. Kekuatan teknologi, banyak barang kita yang masih impor. Jadi, modal sosial ini menjadi senjata utama kita melawan Covid-19,” tutupnya.(rls/**)

0 Komentar