Bahkan diberitakan kalau dirinya berserta keluarganya sebanyak 22 orang dinyatakan OTG (Orang tanpa gejala). Juru bicara hingga Plt Bupati Cianjur menyatakan bahwa istrinya positif di media. “Tapi berita dan kronologisnya pun berbeda-beda, ceritanya terkesan mengada-ngada. Padahal sampai saat ini saya
tidak pernah menerima hasil swab,” ungkapnya.
Kini dia merasa kecewa kepada pihak-pihak yang telah menyatakan bahwa Meita merupakan pasien positif covid-19. Itu pun pemerintah tidak bertanggung jawab atas dampak yang dideritanya. Tidak ada sama sekali bantuan dan perhatian.
“Jangankan bantuan dari pemerintah, ucapan bela sungkawa saja tidak ada,” keluhnya.
Sementara itu, Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19, Yusman Faisal, mengatakan, keluarga pasien bisa melihat informasi jelasnya ke rumah sakit terkait hasil swab test, ataupun ke dinas kesehatan.
Baca Juga:Update Covid-19 Cianjur, 18 Mei 2020Pemkab Cianjur Distribusikan Bansos Bahan Pangan Tahap II
“Kalau surat resmi hasilnya itu dikeluarkan labkesda, tapi bisa dilihat hasilnya melalui rumah sakit,” tuturnya.
Terkait sumber penularan, Yusman mengaku masih berusaha melacaknya. Sedangkan penyebab keluarga tak tertular, ada beberapa kemungkinan, diantaranya karena imunitas keluarga yang sedang bagus.
“Bisa juga karena saat itu virusnya belum berkembang dan menularkan. Kami akan edukasi itu ke keluarga, dan edukasi juga ke lingkungan supaya tidak terjadi kesalah pahaman, sehingga ada pandangan negatif ke keluarga,” ucapnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cianjur, Ahmad Mutawali, mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan keluarga dan memberikan bantuan secara berkepanjangan, terutama karena ada anak yang bayi yang memerlukan susu formula setiap harinya.
“Sementara ada bantuan sembako dan bantuan lainnya dari pemkab. Selebihnya akan dimasukan pada DTKS, supaya bantuan mengalir setiap bulannya,” kata dia.(bay/*/red)