“Dan setiap Jabar Bergerak tidak boleh ada pada titik yang sama. Oleh karenanya, saya titip ke Jabar Bergerak tidak boleh pada titik yang sama, selalu berputar,” katanya.
Menurut Ketua TP PKK Kabupaten Garut Diah Kurniasari, gerakan Gasibu di Kabupaten Garut khususnya di 14 kecamatan yang melaksanakan PSBB telah berlangsung sejak diterapkannya PSBB Tingkat Provinsi Jabar pada 6 Mei lalu.
Kegiatan dapur umum Gasibu pun dilaksanakan melalui kerja sama antara PKK dengan berbagai elemen masyarakat termasuk pihak kepolisian.
“Rata-rata Gasibu di Kabupaten Garut ada di zona merah, yakni di 14 kecamatan yang menerapkan PSBB,” kata Diah.
“Dapur umum ini hasil kerja sama dengan masyarakat, juga dengan Brimob bisa membagikan 1.000 nasi bungkus seperti di Kecamatan Tarogongkidul,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Diah, Gasibu juga digelar terutama di daerah Garut kota yang menjadi episentrum penyebaran COVID-19 di wilayah Garut. Selain lewat Gasibu, Pemda Kabupaten Garut juga telah mendistribusikan 2.200 sembako bagi warga terdampak di 442 desa di 42 kecamatan.
Usai meninjau dapur umum di Desa Dunguswiru, Kabupaten Garut, Atalia beserta rombongan melakukan peninjauan dapur umum Gasibu di Desa Sukamantri, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya.
Atalia juga mengecek bantuan wastafel di Pasar Ciawi Kabupaten Tasikmalaya.
Berikutnya, Atalia meninjau dapur umum Gasibu di Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, serta memberikan bantuan secara seperti masker kain, susu, sabun mandi, multivitamin, hand sanitizer, dan kurma.
Melalui Jabar Bergerak kabupaten/kota, turut diserahkan bantuan masker kain, obat-obatan, dan hand sanitizer. Dan untuk Pendamping Kader Posyandu setiap kabupaten/kota yang dikunjungi dalam agenda ini, bantuan yang diberikan berupa masker kain, susu cair, susu bubuk, madu, sarung tangan, dan sabun mandi.(rls)