Kondisi Jalan Mantap Disoroti Dewan, Dinas PUPR Cianjur Sebut Lampaui Target Tapi Masih Ketinggalan?

Kondisi Jalan Mantap Disoroti Dewan, Dinas PUPR Cianjur Sebut Lampaui Target Tapi Masih Ketinggalan?
0 Komentar

“Wilayah yang tersisa belum terlayani jalan mantap sekitar 37 persen atau hampir 500 km dari total 1.300 km,” tandasnya.
Setiap tahun, jelas Wisnu, pihaknya ingin meningkatkan jumlah jalan mantap sesuai kemampuan meski tidak bisa secara signifikan 100 persen, tetapi bertahap.
“Kita punya renstra, tahun sekarang 57 persen, tahun depan 60-65 persen. Target di SPM PU 60 persen sedangkan RPJM Bappenas 65 persen. Idealnya (kita) 100 persen,” katanya.
Wisnu menegaskan jika jalan tidak seperti bangunan. Ia mengatakan, jalan dimanapun di dunia mengalami penurunan fungsi menurut waktu.
“Antara yang kita kerjakan menjadi lebih baik, menuju keadaan lebih jelek bersaing setiap tahunnya. Kita harus mengatur yang jelek kita tangani dengan pemeliharaan. Sedangkan untuk mengejar lebih banyak dengan perbaikan, peningkatan dan rehab harus kita padukan. Tidak semua harus membangun yang banyak, tetapi yang bagus harus tetap di pelihara,” ujarnya.
Terkait dengan usulan legislatif agar kedepannya fokus membangun jalan beton, Wisnu menilai pilihan beton bagus tetapi saat ini bertarung antara yang membaik dan memburuk.
“Pakai beton yang buruk lebih sedikit, tetapi yang kita tangani lebih sedikit, itu masalahnya. Jadi gak semua ruas bisa kita tangani. Kalau kita pakai beton, otomatis ruas yang ditangani gak sebanyak kalau kita tangani dengan aspal. Harus dibikin matriks terus,” paparnya.
Wisnu mengaku pihaknya sudah membuat matriks jalan mana saja yang harus ditangani untuk mencapai jalan mantap.
“Target di 2020 sudah ditentukan lima tahun lalu 60 persen dan sudah terlampaui 62 peraen. Cuma kita tetap ingin mencapai 100 persen, karena penduduk kota itukan ada di wilayah yang 37 persen jalan jelek tersebut. Artinya, kita perlu melihat angka, tetapi total penanganan harus baik,” tukasnya.
Soal anggaran, Wisnu memaparkan awalnya belanja modal Dinas PUPR Kabupaten Cianjur Rp150 miliar, namun dipotong setengahnya Rp75 miliar untuk penanganan Covid-19.
“Kita sangat tergantung transfer DAU dari pemerintah pusat. Khusus yang sekarang menunggu keputusan rasionalisasi bahkan yang kontrak juga harus menunggu apakah dananya tersedia untuk membayar,” pungkasnya. (tts/sri/*)

0 Komentar