Cianjurekspres.net – Kolak menjadi salah satu hidangan berbuka puasa yang banyak dicari masyarakat. Kolak menjadi menu pembuka yang sudah jadi tradisi karena rasanya yang manis.
Berbagai variasi mulai dari pisang singkong, ubi, hingga labu, kerap kali dijajakan di berbagai daerah sebagai menu takjil saat berbuka puasa. Kolak menawarkan rasa manis yang lezat membuat setiap orang yang melihat langsung tergoda.
Namun di balik kelezatan rasanya, tak sedikit pula orang yang beranggapan bahwa kolak yang bersantan membawa dampak buruk bagi kesehatan. Padahal nyatanya, jauh lebih bergizi dibanding dengan menu takjil seperti es buah.
Baca Juga: Jelang Ramadan, Petani Kolang Kaling di Pagelaran Cianjur Mulai Kebanjiran Order
Seperti kolak yang ada di Jalan Suroso, Cianjur yang banyak diburu oleh pencari takjil. Warga Cianjur tentunya sudah tidak asing lagi, karena selain rasanya yang khas, juga banyak pilihan rasa.
Debi (40), penjual kolak, mengatakan makanan buatannya memang musiman atau hanya ada ketika Ramadan saja. Dalam sehari ia bisa menjual sebanyak 80 sampai 100 bungkus dengan harga Rp10 ribu per bungkus.
“Kalau kolak bikinan saya ini memang adanya itu ketika Ramadan saja. Saya jualan sore menjelang buka puasa. Di sini ada banyak pilihan menu. Selain dijajakann di sini, saya juga jualan secara online,” kata dia kepada Cianjur Ekspres.(Mochammad Nursidin/*)