Dadang mengatakan, dalam pendataan yang diberikan dari Provinsi ke desa, masih ada warga yang sudah meninggal akan tetapi muncul kembali namanya.
“Saya juga heran, kenapa orangnya sudah meninggal tapi data dari Pemprov untuk bantuan Covid-19 ini masih saja keluar. Dengan begitu, kami para Ketua RT dan RW sebelumnya bermusyawarah untuk melakukan pendataan ulang, dan berupaya agar bantuan tersebut tepat sasaran,” tandasnya.
Sementara itu Ketua RW 2 Desa Cibadak, Kecamatan Cibeber Dedi mengaku, belum ada bantuan Covid-19 dari Provinsi Jawa Barat. Menurutnya, ada rasa ke khawatiran dari warganya ketika nanti bantuan tersebut datang.
“Khawatir itu pasti ada, tapi mau bagaimana lagi. Kita tunggu saja nanti bagaimana respon dari warga yang tidak mendapatkan bantuan Covid-19 dari Jabar,” pungkasnya.(yis/sri/*)