Diakui Pepen, ia tetap tidak pantang menyerah jika pembeli di Ramadan tahun ini tidak akan seramai sebelumnya.
Ia menyebut, teman sesama pedagang di kota lain sudah menerapkan pasar online. Artinya, pemasaran dilakukan secara online. Namun, baginya langkah tersebut tidak akan terlalu berpengaruh mengingat banyak sekali pesaing antar pedagang bahan pangan di Cianjur.
“Di kota lain sudah dipasarkan secara online kan, contoh teman saya yang dagang di pasar di Jakarta itu. Tapi kalau seandainya berlaku juga di Cianjur, tidak akan berpengaruh ke pedagang, kecuali pesaingnya sedikit dan sarananya disediakan pemerintah,” tuturnya.
Baca Juga:Pemprov Jabar Salurkan 5.000 Paket BansosAPPSI Jabar Mulai Lakukan Pemetaan Pasar
Di lain pihak, Kepala UPTD Pasar Induk Cianjur, Tri Wibowo membenarkan adanya fluktuasi harga secara signifikan. Ia pun sempat menerima keluhan beberapa pedagang yang sudah mulai sepi pembeli.
“Harga bapokting (bahan pokok penting) terus kita update setiap hari. Memang harganya fluktuatif. Ini mungkin juga karena daya beli masyarakat ke pasar sudah menurun,”jelasnya.
Ia pun berkoordinasi dengan Dinas Koperasi UMKM, Perdagangan dan Perindustrian untuk terus memantau harga sembako dan bahan pangan lainnya agar tidak terjadi penimbunan harga menjelang Ramadan.
“Kami pastikan tidak akan ada penimbunan harga di bulan puasa, sembako aman tersedia sampai hari raya,” pungkasnya.(Rida R Azizah/**)