Dua Pasien Terindikasi Positif Korona di Cianjur Meninggal Dunia

Dua Pasien Terindikasi Positif Korona di Cianjur Meninggal Dunia
ilustrasi.net
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Dua orang pasien terindikasi positif virus korona berdasarkan hasil rapid test di Kabupaten Cianjur meninggal dunia. Sayangnya, kedua pasien tersebut belum sempat diambil sample untuk uji swab, sehingga tak dapat dipastikan positif atau negatif korona berdasarkan swab test.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur, Yusman Faisal, kedua pasien yang awalnya masuk dalam kategori PDP itu langsung menjalani rapid test begitu masuk rumah sakit.
“Keduanya positif berdasarkan hasil rapid test,” kata Yusman kepada Wartawan saat dihubungi melalui telepon seluler, Selasa (7/4/2020).
Menurut Yusman, pasien terindikasi positif itu merupakan warga Kecamatan Cijati dan Kecamatan Cianjur. Keduanya sempat menjalani penanganan medis di rumah sakit. Tetapi, beberapa jam setelah dirawat, kedua pasien meninggal dunia.
“Pasien asal Cijati dirawat di RS Cimacan meninggal tadi pagi, sedangkan pasien asal Kecamatan Cianjur meninggal kemarin sore setelah dirawat di RS Dr Hafidz,” ungkapnya.
Yusman menjelaskan, indikasi positif korona berdasarkan rapid test tersebut tidak bisa dibuktikan lebih lanjut berdasarkan swab test. Sebab pihak medis belum sempat mengambil sample untuk swab.
Berbeda dengan dua pasien PDP yang meninggal sebelumnya. Mereka sudah diambil samplenya dan dinyatakan negatif berdasarkan swab test. “Jadi total sudah ada empat pasien PDP yang meninggal. Dua dinyatakan negatif, dan dua yang hari ini dan kemarin meninggal tidak dapat dipastikan, karena belum sempat diambil sample untuk swab test. Jika berdasarkan rapid test mereka positif,” ucapnya.
“Tetapi rapid itu tidak bisa dijadikan dasar, harus berdasarkan swab test. Sedangkan tidak ada sample yang diuji, makanya tidak dapat dipastikan positif atau negatifnya,” tutur Yusman menambahkan.
Tetapi, menurut Yusman, kemungkinan besar keduanya meninggal akibat penyakit kronis yang dideritanya. Sebab keduanya memiliki riwayat penyakit kronis sebelum dirawat dan menjalani rapid test.
“Keduanya sudah dimakamkan dengan protokol keamanan untuk pasien Covid-19. Meskipun belum dipastikan meninggal akibat corona atau bukan, tetapi langkah tersebut dilakukan untuk pencegahan,” tuturnya.
Terkait data pasien PDP dan ODP di Cianjur, Yusman mengungkapkan saat ini ada 21 orang PDP di mana 4 di antaranya meninggal dunia dan ada 423 orang ODP. “Untuk ODP terus meningkat dan didominasi warga yang memiliki riwayat perjalanan dari zona merah, atau juga pemudik dari Jakarta dan Bandung ke Cianjur,” kata dia.

0 Komentar