Seperti keberadaan bank BRI di program bantuan sembako ini untuk memberikan kemudahan, dalam bertransaksi dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) ke pihak agen e-Warong.
Sedangkan dari Bulog sendiri, Dewan khususnya Komisi D berharap, untuk pengadaan beras kedepan di satu pintukan ke Bulog.
“Kenapa saya minta Bulog untuk menyiapkan beras premium untuk pasokan bantuan sembako, karena selama ini masyarakat tahu, bahwa beras kualitas jelek itu dari Bulog. Padahal jelas-jelas Bulog belum melakukan pengiriman beras ke agen e-Warong untuk bantuan sembako,” tandasnya.
Wakil Pimpinan Bulog sub Dirve Cianjur Mita Aryani mengatakan, hasil rapat bersama anggota DPRD Kabupaten Cianjur dari Komisi D lebih ke pembahasan kekurangan-kekurangan dari Dinas Sosial Kabupaten Cianjur. Adapun permintaan Dewan untuk pengadaan bahan sembako pada program bantuan Kemensos, pihaknya mengaku belum siap jika harus semua di kaper oleh Bulog.
“Kalau harus semua dari Bulog, sepertinya kita belum siap. Karena memang tufoksinya bahwa bulog ini lebih fokus di pengadaan beras saja, kalau nanti dari pihak agen e-Warong siap bekerjasama dengan kita paling hanya beras saja,” pungkasnya.(*)