Cianjurekspres.net – Sejak ramainya pemberitaan virus Corona yang masuk ke Indonesia, setiap orang menyerbu apotek, minimarket dan toko-toko yang menjual masker wajah, hand sanitizer (pembersih tangan), dan antiseptic pembunuh kuman.
Di Cianjur sendiri, ketersediaan perlengkapan tersebut sangat menipis. Bahkan, berdasarkan pantauan cianjurekspres.net, Rabu (3/3/2020) beberapa apotek dan minimarket sudah tidak menjual, karena lonjakan permintaan yang semakin tinggi.
Seperti Apotek Mirah Medika yang sudah tidak lagi menerima ketersediaan masker wajah dari langganan distributornya.
“Sudah tiga minggu dari distributornya gak restock kesini, kami juga gak minta persediaan lagi, karena katanya udah gak ada stoknya,”kata seorang pegawai apotek, Audia (20) di Apotek Mirah Medika.
Dikatakan Audia, setiap hari banyak yang mengunjungi apotek untuk menanyakan masker wajah dan hand sanitizer.
Sebelum ramainya berita virus Corona, tambah ia, masker dijual seharga Rp. 90.000/box dengan Rp. 1.500 per helai masker. Namun, setelah banyaknya permintaan, masker dijual seharga Rp.3.000/helai dengan rincian Rp. 175.000/ box.
“Itupun saat masih ada stok, sekarang sudah enggak lagi. Kemungkinan kalau dari distributornya sudah beda lagi harganya, pasti kita naikkan lagi harganya di apotek,”tuturnya.
Sama halnya di beberapa minimarket yang ada di Cianjur, sudah tidak ada lagi distributor yang mengirim masker wajah bahkan hand sanitizer yang biasa dipajang sekalipun.
“Kami sudah tidak menjual lagi, sudah dari awal Februari kemarin. Setiap pengadaan barang, cuma masker wajah dan hand sanitizer yang sudah tidak ada lagi,”kata seorang kasir di Indomaret, Yinyin (18).
Sedangkan, di salah satu toko perlengkapan dan peralatan, Sanya Cianjur stok masker wajah masih tersedia. Hal itu dikatakan pemilik toko, Cia (51), itupun, stok yang tersisa dari tiga bulan sebelumnya.
“Disini masih ada, itupun stok dari tiga bulan yang lalu,” cetusnya.
Ia mengaku tidak menjual masker dalam jumlah yang banyak. Hal itu dikhawatirkan banyaknya orang yang akan memanfaatkan dengan menjualbelikan dengan harga yang jauh lebih mahal.
“Memang masih kita jual, tapi hanya untuk customer aja secara perorangan yang tidak membeli dengan jumlah yang banyak. Demi menghindari orang-orang yang memanfaatkan,”tutur ia.