“Mudah-mudahan dengan acara ini kita lebih menyadarkan lagi masyarakat yang hidupnya cenderung westernisasi atau bahkan yang tidak tahu sama sekali dengan budaya Sunda, mereka lebih menerapkan dan mengembangkan lagi. Semoga apa yang disampaikan UNESCO itu bisa kita tepis dengan disiplin budaya lokal,”tuturnya.
Sementara itu, salah satu alumni UNDIP (Universitas Diponegeoro) yang sedari dulu menggeluti bidang pencak silat, Ramadhan Denta Rotama, mengungkapkan sangat antusias dirinya diundang untuk menjadi pembicara untuk mengenalkan Maenpo kepada warga Cianjur sendiri.
“Saya ingin menyampaikan pengakuan saya terhadap Maenpo ini. Saya baru tergabung di komunitas Cikalong Maenpo pada 2015 karena dulu saya termotivasi salah seorang tokoh Maenpo Cianjur yang luar biasa, Abah Aziz, ini yang akhirnya membuat saya tertarik mendalami, mungkin warga Cianjur sendiri belum semua tahu nilai-nilai berharga yang ada di Maenpo ini,”katanya.
Baca Juga:Jelang Pilkades, Kapolres Cianjur Tinjau TPS di 3 KecamatanAnggota Kodim 0608/Cianjur Tandu Warga Sejauh Dua Kilometer
Denta panggilan akrabnya, menceritakan sejumlah kesannya terhadap budaya Maenpo. Ia ingin menyampaikan bahwa budaya tradisional Cianjur tersebut patut dilestarikan oleh seluruh elemen masyarakat khususnya Cianjur.(rid/hyt)