TAKOKAK – Tiga pemuda asal Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, membentuk Barokah Tani 2 untuk sosialisasi pengolahan tanah, penanaman, perawatan, serta membantu memasarkan produk ke berbagai daerah.
Salah seorang penggagas Barokah Tani, Firman menjelaskan, berdirinya Barokah Tani 2 berawal dari banyaknya keluhan masyarakat terutama di desa karena sering gagalnya hasil tani.
“Jadi di 2018 saya dan kedua teman saya (Nurjaman dan Yasni Jajuli), berfikir bagaimana cara mengedukasi kepada petani perihal cocok tanam yang baik,” ucap Firman kepada Cianjur Ekspres, Sabtu (8/2/2020).
Firman melanjutkan, setelah Barokah Tani 2 berdiri, sosialisasi mulai dilakukan kepada para petani dan berhasil.
“Kami masih tidak puas, akhirnya sosialisasi diperluas ke desa-desa. Hingga ke beberapa daerah. Dukungan penuh juga sangat terasa, salah satunya dari semua kepala desa,” ucapnya.
Ia mengklaim, masyarakat pascasosialisasi sudah mendapatkan hasilnya signifikan, terlihat dari hasil tani yang meningkat hingga tiga kali lipat.
Salah seorang petani, warga Desa Sukagalih Kecamatan Takokak, Saepudin (31), mengakui merasa sangat terbantu dengan adanya Barokah Tani 2.
“Saya bertani cabai, kalau dulu ketika panen hasilnya standar dan kadang merugi juga karena hasilnya panen tidak sesuai. Setelah saya diberikan sosialisasi tentang cara penanaman yang baik, hingga pemberian pupuk dan cara perawatan, alhamdulillah hasilnya sangat signifikan,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ujang (45) warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Curugkembar Kabupaten Sukabumi yang diberikan edukasi tentang cara penanaman dan perawatan yang baik.
“Alhamdulillah saya juga sangat terbantu. Karena sekarang saya tahu bagaimana cara bertani dengan baik dan benar,” ujarnya.(job3/nik)