REI: Tahun Ini Jadi Momen Kebangkitan Pasar Properti Indonesia

REI: Tahun Ini Jadi Momen Kebangkitan Pasar Properti Indonesia
ilustrasi: Perumahan Asri Lestari Residence di Desa Munjul, Kecamatan Cilaku, Cianjur, menyediakan perumahan terbaik dengan konsep cluster minimalis tipe 30/72 dengan tempat yang strategis. (MUHAMAD NURSIDIN/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

JAKARTA – Ketua Umum DPD Real Estate Indonesia (REI) DKI Jakarta Arvin F Iskandar mengatakan, tahun ini menjadi momen kebangkitan pasar rumah Indonesia. Setelah sempat tertahan pada momen politik tahun lalu.
Bank Indonesia (BI) bahkan merekam adanya peningkatan penjualan properti residensial pada kuartal III/2019. Peningkatan tersebut disebabkan melonjaknya rumah tipe kecil dan tipe besar.
Secara tahunan, kenaikan tersebut dinilai cukup besar dengan pertumbuhan properti residensial sebesar 13,95 persen tahun ke tahun (year-on-year/yoy) di kuartal III/2019.
Angka tersebut melesat dari kontraksi negatif sebesar -15,79% yoy pada triwulan sebelumnya. Peningkatan ini jelas disambut baik oleh para pengusaha properti.
“Kita dari asosiasi developer melihat 2020 menjadi tolak ukur (bangkitnya pasar properti). Karena kita mulai susahnya udah berapa tahun, ada yang bilang sejak 2014, ada yang bilang 2013 akhir. Sudah berapa tahun ya, trennya sudah seharusnya baik, sebelumnya bukan jelek amat,” katanya dalam konferensi pers Indonesia Properti Expo (IPEX) 2020 di Jakarta, Rabu (5/2) dilansir dari fin.co.id.
Ia optimistis penjualan properti yang akan membaik terpacu pada kredit perumahan rakyat (KPR). Bank BTN yang mendominasi pasar KPR menyatakan, pihaknya tengah membidik potensi transaksi KPR senilai Rp3 triliun pada gelaran acara IPEX yang akan berlangsung pada 15 – 23 Februari 2020. BTN juga mendominasi pasar KPR sebesar 40,3 persen dan KPR Subsidi dengan pangsa 91,55 persen per September 2019.
”Berkembangnya fasilitas KPR dengan suku bunga menurun dan bertambahnya penawaran menarik dari para developer menjadi energi tambahan bagi industri ini dan diprediksi dapat menjadi pilihan baru bagi para target industri dan pengembang,” jelas Arvin.
Berkaca pada pameran properti sebelumnya, ia yakin bahwa perumahan dengan kisaran harga Rp300 juta – Rp700 juta akan menjadi primadona di kalangan millenial. Diperkirakan naik 5 persen. “Secar over all 2020 kenaikna lebih kurang di bawah 5 %,” lanjut Arvin.
Tapi tentunya, kata Arvin, Bank BTN sebagai leading pembiayaan KPR dan KPA diharapkan menyiapkan banyak program untuk menarik pasar millenial. “Tahun 2020 tren kan naik karena tahun poitik sudah beres. Infrastruktur juga sudah memadai, tadinya lahan belum terbuka dengan adanya infrastruktur misal jalan tol, MRT, LRT. Kita apresiasi Presiden Jokowi membntu industri properti,” jelas Arvin.

0 Komentar