JAKARTA – Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan akan menerima penghargaan International Anti-Corruption Award 2020 dari National Centre For Governance, Integrity and Anticorruption (GIACC), lembaga antikorupsi Malaysia.
Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango ikut berbangga atas pencapaian yang ditorehkan Novel. Ia menyatakan, institusi KPK mengucapkan selamat atas pencapaian tersebut.
“Tentu sepantasnya kita mengucapkan selamat buat Bung Novel sekaligus ikut berbangga karena beliau bagian dari KPK,” ujar Nawawi saat dikonfirmasi, Minggu (2/2) dilansir dari fin.co.id.
Nawawi berharap, pencapaian tersebut bakal memotivasi Novel untuk terus mengabdikan diri pada negara dalam urusan pemberantasan korupsi. Begitu pun dengan pegawai lembaga antirasuah lainnya.
“Semoga pemberian penghargaan itu semakin memotivasi tidak saja Bung Novel tapi rekan-rekan KPK ke depannya dalam bekerja dan berkarya,” kata dia.
Kendati demikian, ia mengingatkan jangan sampai penghargaan jadi pencapaian utama para pegawai dalam bekerja. Namun ia meminta kepada jajarannya untuk bertugas demi memberantas praktik korupsi di Indonesia.
“Hanya tentu saja mendapatkan penghargaan bukan tujuan dalam bekerja. Yang trpenting adalah semangat pengabdian yang tidak ada hentinya dalam pmberantasan korupsi di negeri tercinta ini,” ungkap Nawawi.
Novel diketahui bakal menerima penghargaan dalam acara bertajuk Perdana International Anti-Corruption Champion Fund di Putrajaya, Malaysia, pada 11 Februari mendatang. Acara itu juga akan dihadiri oleh Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.
Adapun yang mengundang Novel adalah Dato Muhammad Salim Sundar. Ia merupakan Founder sekaligus Komisaris Perdana International Anti-Corruption Champion Foundation (PIACCF).
Dikonfirmasi terpisah, Novel membenarkan terkait undangan penghargaan itu. “Memang betul dapat undangan dari Malaysia, tapi penghargaannya belum diterima,” ujarnya ketika dihubungi.
Novel berpandangan, penghargaan yang bakal diterimanya didasarkan atas pemaparannya dalam acara The United Nations Convention Against Corruption di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, beberapa waktu lalu.
Di acara itu, Novel memberikan pemaparan dalam sesi khusus perlindungan bagi lembaga dan pegawai antikorupsi. Saat itu ia juga mengungkapkan sejumlah teror yang dialaminya kala menjadi penyidik KPK.
“Mungkin didasarkan dari pemaparan saya sewaktu di The United Nations Convention Against Corruption. Konferensi itu dilakukan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab,” kata dia. (riz/gw/fin/hyt)