“Bukan, kalau corona itu diagnosanya terkonfirmasi setelah hasil dari litbangkes keluar,” kata dia.
Wakil Ketua Tim Infeksi Khusus, Anggraeni Alam menekankan, suspect menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah adanya suatu tanda gejala seperti influenza, demam lebih dari 38 derajat celcius, serta batuk dan sesak nafas. Apabila ada gejala demikian, ditambah ada riwayat berpergian ke China, terutama Wuhan dan sekitarnya, maka dikatakan itu adalah suspect nCov.
“Memang diduga oleh WHO, apabila kita menemukan pasien dan gejala infeksi saluran pernapasan bawah yang cepat sekali perburukan, lalu kita sudah mencari penyebab lain tidak ketemu, maka kita harus juga menduga bahwa harus periksakan novel corona virus. Jadi kita harus observasi juga apabila tidak ditemukan penyebab lain, harus periksakan juga,” urainya.(rls/nik)