“Saya dan Menhan sudah sering diskusi. Bukan hanya sekali dua kali. Tetapi, banyak yang nggak tahu,” ucapnya.
Terkait alat utama sistem persenjataan (alutsista), Jokowi menyebut mengagendakan rapat terbatas (ratas) kabinet di Surabaya, Jawa Timur pada pekan depan. Pemerintah, kata Jokowi, sedang menjajaki kerja sama dengan negara lain dalam pengadaan alutsista.
“Beberapa sudah dijajaki oleh Pak Menhan. Baik yang dengan Prancis, Korea Selatan, maupun negara-negara di Eropa Timur. Ini akan segera diputuskan. Nah, minggu depan akan dibicarakan dalam rapat terbatas,” tuturnya.
Baca Juga:Cianjur Tuan Rumah LK III HMI BADKO JabarSMP Tunas Bangsa Kembangkan Program Literasi Alquran
Mengenai rencana Ghana dan Filipina membeli alutsista dari Indonesia, Jokowi menyebutkan banyak negara yang tertarik dengan industri dalam negeri. Saat ini, sedang dalam proses. Soal sama dengan Prancis, Jokowi menyebut hal tersebut akan diputuskan dalam ratas.
Jokowi menegaskan belanja pertahanan perlu kebijakan yang tepat. Versi Jokowi, belanja pertahanan harus diubah menjadi investasi pertahanan.
Tujuannya agar pembangunan industri strategis dalam negeri dapat bergerak. Industri strategis itu harus melibatkan BUMN. Dimana, harus ada transfer teknologi dan upaya meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).
Hal senada juga disampaikan Menhan Prabowo Subianto. Mantan Danjen Kopassus ini menegaskan pertahanan merupakan investasi bagi sebuah negara dalam menjaga kondisi wilayah agar selalu aman.
“Pertahanan adalah investasi. Negara yang kuat pertahanannya, aman, akan terjadi iklim yang damai,” tegas Prabowo.(rh/fin/hyt)