CIANJUR – Plt Bupati Cianjur Herman Suherman menyerukan pesan persatuan pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak 2020. Dirinya bahkan meminta kepada seluruh calon kepala desa dan pendukungnya untuk menahan diri.
“Saya minta jaga kondusifitas. Jangan sampai kerusuhan terjadi,” kata Herman saat menghadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektoral dalam rangka pengamanan Pilkades Serentak 2020 di Aula Wira Pratama Polres Cianjur, Kamis (23/1/2020).
Herman mengatakan Pilkades merupakan proses demokrasi dan pendidikan politik dimana perbedaan pilihan merupakan hal yang biasa terjadi.
“Jangan sampai perbedaan pilihan memantik perpecahan masyarakat,” katanya.
Herman juga menegaskan pihaknya tidak bisa mengintervensi keputusan siapa pemenang dalam pilkades ini.
“Tidak ada titipan. Saya netral, tidak memilah-milih dukungan. Semuanya saya dukung,” tegas Herman.
Herman berharap Pilkades ini bisa dijadikan momentum masyarakat untuk menentukan pemimpin desa yang memiliki kemampuan untuk membangun daerahnya menjadi lebih baik.
“Mari kita tunjukan bahwa masyarakat Cianjur sudah dewasa dalam berdemokrasi. Kita buktikan pelaksanaan Pilkades Serentak ini bisa berlangsung damai. Pilihlah calon kepala desa sesuai dengan harapan dan hati nurani masing-masing,” tandasnya.
Baca Juga: Masyarakat Diimbau Awasi Money Politic di Pilkades Cianjur
Pilkades Serentak di beberapa desa di Cianjur sempat memanas. Seperti yang terjadi di Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, Selasa (21/1/2020).
Puluhan warga melakukan aksi pembakaran di halaman Kantor Desa Waringinsari. Aksi ini merupakan bentuk protes dan kekecewaan kepada panitia pilkades lantaran ketidakpuasan salah satu pihak atas proses seleksi calon kepala desa.
Sebelumnya, Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto memastikan kisruh soal Pilkades di Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, sudah ditangani dan tidak ada korban.
Polres Cianjur telah menyiagakan 815 personel untuk mengamankan pelaksanaan Pilkades Serentak 2020 di Kabupaten Cianjur. Polisi juga menyiapkan penanganan khusus untuk desa yang rawan konflik dengan menempatkan satu petugas di tiap TPS.
“Untuk yang rawan satu TPS dijaga satu personel. Kalau yang kerawanannya rendah, satu personil mengawasi dua TPS,” ujar Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto usai rapat koordinasi Forkopimda di Mapolres Cianjur.(rls/hyt)