CIANJUR – Munculnya nama Gilar Budi Raharja dalam bursa bakal calon bupati dan wakil bupati Cianjur dari Partai Keadilan Sejahtera, digadang-gadang menjadi kandidat kuat untuk diusung partai besutan Sohibul Iman tersebut di Pilkada 2020.
Meski harus bersaing dengan para seniornya, seperti Anggota DPRD Jawa Barat sekaligus Kepala Bidang Hukum dan HAM DPW PKS Jawa Barat, Sadar Muslihat. Lalu Anggota DPR RI Ecky Awal Mucharam, Wakil Ketua DPRD Cianjur/Ketua DPD PKS Cianjur Wilman Singawinata serta Pengurus DPD PKS Cianjur, Hj.Istinganah Imam Muchtar. Gilar mengaku tidak masalah, sebagai kader dirinya harus siap menjalankan perintah partai.
Ditemui cianjurekspres.net di Kantor DPD PKS Kabupaten Cianjur, Kamis (9/1/2020). Gilar mengungkapkan alasannya mencalonkan kepala daerah selain didorong oleh partai, juga melihat kondisi Kabupaten Cianjur hingga hari ini tidak banyak perkembangan dan bisa dibilang mengalami kemunduran di berbagai bidang. Seperti kesehatan, pendidikan hingga ekonomi.
Baca Juga:Ketua DPRD Cianjur Prihatin Lihat Kondisi Bangunan TPS3R PacetPilkades Cianjur Masuki Tahapan Klarifikasi Persyaratan
“Hal ini yang menjadi motivasi, saya harus berbuat sesuatu melalui politik. Selain bergerak di bawah, ketika ada kesempatan di politik patut saya ambil agar Cianjur kedepannya ada perbaikan atau perubahan,” katanya.
Dirinya tidak memungkiri jika sebagian masyarakat masih alergi dengan kata perubahan. Namun perubahan yang di maksud Gilar maindset (cara berfikir-red) dan mentalnya.
“Pertama kali (perubahan-red) di tataran pemerintahannya. Bagaimana sama-sama menyepakati satu platform perubahan pembangunan manusia. Cianjur ini banyak mengutamakan landmark-nya dengan biaya yang bombastis. Kita begitu tertinggal, banyak sekali pemuda yang keluar dari Cianjur mencari peluang. Kita harus menyediakan peluang itu disini, lapangan pekerjaan baru,” ujarnya.
Bekal pengalamannya selaku pengusaha, membuat Gilar selama ini fokus melakukan pemberdayaan pemuda melalui lembaga dan yayasan. Tujuannya, untuk melihat potensi pemuda yang sedikit demi sedikit ditarik untuk diberdayakan kedepannya.
“Masih banyak generasi muda khususnya di Cianjur Selatan yang kurang mendapatkan pendidikan. Gak harus formal, tapi bagaimana maindset mereka bisa mandiri dengan mengelola tanah di Cianjur yang cukup luas kedua di Jawa Barat,” tutur Gilar.
Ditegaskannya, keputusan maju di Pilkada Cianjur 2020 juga didukung keluarga sebagai lahan menciptakan kebaikan yang lebih besar.