CIANJUR – Society Maintenance Cianjur (Semar) mengapresiasi proses rekruitmen dan seleksi panitia Pengawas Pemilu tingkat kecamatan (Panwascam) oleh Bawaslu Kabupaten Cianjur. Hal ini dilihat dari transparansi dan juga keterbukaan saat pelaksaan proses setiap tahapannya.
“Sebagai organisasi kepemudaan yang konsen dalam pemeliharaan dan peningkatan kualitas Pemuda Cianjur, kami Society Maintenance Cianjur (Semar) menilai proses seleksi panwas untuk pemilihan kepala daerah sudah dilaksanakan secara terbuka. Ini dilihat masyarakat dari berbagai latar belakang yang diperbolehkan untuk mengajukan diri menjadi Panwas,” ujar Ketua Society Maintenance Cianjur (Semar) Salman Alfaritsi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/1/2020).
Dirinya menilai proses seleksi sudah transparan karena melalui sistem ujian Computer Assisted Test (CAT) dan wawancara. Para peserta bisa langsung melihat nilai tes secara online, tetapi rekapnya tidak.
“Proses yang sudah dilaksanakan ini, diharapkan bisa menciptakan anggota Panwascam yang memiliki Integritas diri, pengetahuan terkait pemilu, wawasan dan kemampuan komunikasi,” kata Salman.
Salman tidak menafikan adanya protes-protes dari berbagai lintas elemen masyarakat. Menurutnya, jika memang terdapat pelanggaran oleh Bawaslu Kabupaten Cianjur, lebih baik diproses sesuai prosedur dan bukti yang ada.
“Buktikan saja jika memang ada hal yang bertentangan dari aturan, jangan sampai sikap kontra terhadap hasil seleksi panwaslu itu malah memicu kegaduhan,” paparnya.
Diakuinya, Bawaslu dalam proses perekrutan panwascam terbilang sudah profesional. Pasalnya, sudah membuka ruang terbuka bagi masyarakat untuk mengakses informasi. Bahkan ada masa sanggah yang sengaja dijadwalkan Bawaslu Kabupaten Cianjur selama empat hari (12-15 Desember 2019). Tujuannya untuk menyerap saran dan masukan masyarakat tentang nama-nama calon panwascam yang telah mendaftar.
“Namun tidak ditemukan kritik terhadap satupun pendaftar calon Panwascam. Malah setelah ditetapkan dan diumumkannya hasil seleksi Panwascam, seketika muncul surat keberatan dari beberapa elemen masyarakat,” tutur Salman.
Salman berharap berbagai pihak bisa menumbuhkan keharmonisan ditengah-tengah masyarakat. Tentunya ini sebagai upaya mencerdaskan masyarakat Cianjur yang seyogyanya pandai memelihara nilai-nilai demokrasi.
“Biarkan masyarakat Cianjur menambah wawasannya jelang Pemilihan Bupati tahun 2020, untuk mempersiapkan dirinya bersikap tepat sesuai amanat perundang-undangan. Yaitu sebagai pemilih yang menganut asas Luber (Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia),” pungkasnya.(yis/hyt)