Pemprov Jabar Siaga Banjir,Sejumlah Relawan Diterjunkan

Pemprov Jabar Siaga Banjir,Sejumlah Relawan Diterjunkan
Foto: Nida Khairiyyah/Cianjur Ekspres
0 Komentar

BANDUNG – Banjir yang terjadi disejumlah wilayah membuat Pemerintah Provinsi Jawa Barat menurunkan sejumlah relawan.
Tercatat, ada 6.900 relawan Taruna Sigana Bencana (Tagana) dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, untuk siaga membantu penanganan bencana banjir yang terjadi di wilayah ini pada awal tahun.
“Relawan Tagana yang siap memberikan bantuan dan terdepan saat terjadi bencana,” ucap Sekretaris Dinsos Jabar, Barnas Adjudin di acara Jabar Punya Informasi (Japri) Gedung Sate Bandung, Jumat (3/1/2020).
Ia menyebut, saat ini status relawan Tagana Dinsos Jabar telah dikerahkan ke enam daerah Jabar berstatus tanggap bencana banjir dan longsor, diantaraya Bandung Barat, Bekasi, Bogor, Karawang, dan  Indramayu.
Beberapa kebutuhan yang dikirimkan, diantaranya dapur perahu karet dan mobil tangki, serta menyalurkan kebutuhan-kebutuhan dasar, seperti pakaian, susu bayi, dan telur di daerah yang tertimpa bencana banjir. Serta membuat dapur umum.
“Kita bekerjasama dengan Dinkes Jabar, karena masih banyak korban yang tidak melaporkan masalahan kesehatannya. Jadi kami khawatir mereka tidak mendapatkan bantuan yang cukup,” ucapnya.
Saat ini, lanjutnya, beberapa logistik sudah disalurkan kesejumlah wilayah yang sulit diakses dengan kendaraan maupun jalan kaki.
Informasi yang didapatkan, Biro Humas dan Keprotokolan (Biro Humaspro) Setda Provinsi Jabar mendirikan Media Centre Siaga Bencana, guna menyediakan informasi yang faktual dan aktual terkait kondisi daerah terdampak bencana alam.
“Kami membuka media centre untuk data akurat dan teraktual dari rekan-rekan OPD terkait penanganan bencana dan kondisinya,” kata Hermansyah.
Menurut Hermansyah, Media Centre Siaga Bencana menerima dan meneruskan laporan masyarakat tentang kejadian bencana alam. Nantinya, petugas Media Centre Siaga Bencana bakal menghubungi OPD maupun instansi terkait untuk menindaklanjuti laporan masyarakat.
“Penanganan bisa dilakukan daerah. Yang terpenting masyarakat tersosialisasikan kontak yang bisa dihubungi saat terjadi bencana,” tutupnya.(nik)

0 Komentar