CIANJUR – Kondisi memprihatinkan bahkan nyaris ambruk tiga ruang kelas SDN Sukagalih II, Takokak sampai ke telinga Anggota DPRD Kabupaten Cianjur, Sapturo.
Politisi Golkar itu menyebut sangat tidak pantas jika masih ada sekolah di Kabupaten Cianjur yang bobrok. Pasalnya setiap tahun APBD Kabupaten Cianjur selalu menganggarkan untuk sektor pendidikan.
“Sangat tidak pantas jika masih ada sekolah yang bokbrok, kenapa? Karena saya melihat bahwa anggaran pendidikan itu amanat undang-undang 20 persen dari APBD. Kalau ADBD kita Rp4 triliun, minimal Rp800 miliar untuk pendidikan. Kalau Rp800 miliar benar dilakukan oleh APBD Cianjur, dinas pendidikannya benar, tidak ada lagi sekolah yang seperti itu,” kata Sapturo kepada Cianjur Ekspres, Kamis (2/1/2020).
Sapturo menegaskan, seharusnya Dinas Pendidikan dalam mengusulkan perbaikan pembangunan dilihat secara langsung ke lokasi. “Jangan ada karena kedekatan, tetapi harus profesional,” katanya.
Terpisah, Kabid Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Cianjur, Sukirman mengaku telah menerima info terkait adanya tiga ruang kelas yang kondisinya sudah tidak layak di Kecamatan Takokak.
“Setelah menerima info dari Pak Sapturo, khususnya yang terjadi di SDN Sukagalih II,” katanya.
Bahkan di tahun 2020, jelas Sukirman, pihaknya akan meminta data sekolah dalam bentuk profil ke masing-masing kecamatan yang nantinya berisikan tentang data sarana dan prasarana, tenaga pendidik, kemudian foto ruang kelas dan ruang sekolah.
“Tadinya saya sudah memprogramkan hari ini mau ke Leles dan Takokak, sehubungan dengan sesuatu hal, insyaallah minggu depan kami ke lokasi. Informasi sudah kami catat dan kami rangkum, tinggal konfirmasi ke pimpinan, dan tinggal menunggu petunjuk selanjutnya,” pungkasnya.(Job3/hyt)